Dia mengatakan, saat itu Sutiyoso menginginkan perbaikan tata kota Jakarta, termasuk di wilayah Kramat Tunggak.
Setelah mendapatkan saran dari para ulama dan tokoh masyarakat, Sutiyoso merespons dengan mengambil langkah meratakan tempat prostitusi tersebut.
Baca juga: Selama 2022, Pemkot Jakarta Utara Targetkan 20 Lokasi Pengerukan Lumpur
Jakarta Islamic Centre kini menjadi pusat keberagaman aktivitas umat Islam, khususnya di DKI Jakarta. Subki menuturkan, JIC tidak hanya menjadi tempat beribadah, melainkan juga sebagai pusat peradaban agama Islam.
Fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini juga mengelola berbagai kajian keislaman, termasuk kajian kitab kuning, moderasi beragama hingga kajian yang sifatnya budaya kontemporer.
"Sebetulnya fungsi kami (JIC) yang utama itu adalah pengkajian dan pengembangan Islam. Jadi enggak cuma mengurusi ibadah," jelasnya.
"Kalau ibadah tentu, karena ini ada masjid, pengajian hampir setiap hari, (salat) Jumatan, syiar agama itu sudah lazim kita lakukan secara rutin," tambah Subki.
Kendati pernah menjadi tempat prostitusi, Subki memastikan kawasan JIC sekarang bersih dari praktik tersebut.
"Kalau di sekitar JIC ini, insyallah sudah dihuni oleh masyarakat biasa. Saya bisa tegaskan insyaallah praktik prostitusi itu sudah tidak ada," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.