JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk Pertalite, Solar hingga Pertamax pada awal September 2022, memberikan dampak kepada para pengendara.
Tidak sedikit pengendara yang sebelumnya menggunakan bahan bakar Pertamax kini mulai beralih ke Pertalite.
Seperti halnya Abdillah. Pengendara motor ini mengaku telah beralih menggunakan Pertamax ke Pertalite setelah harga BBM naik.
Baca juga: Buruh Demo di Balai Kota DKI, Sampaikan 3 Tuntutan hingga Minta Dukungan Tolak Kenaikan Harga BBM
"Berasa banget kenaikan harganya. Awal-awal naik saya masih pakai Pertamax, tapi isi Rp 25.000 itu bisa buat dua hari, ini cuma satu hari," kata Abdilah, Kamis (22/9/2022).
Abdillah merupakan kurir dari salah satu e-commerce. Setiap hari, pria 31 tahun itu kerap menjalani aktivitas berkeliling mengantar paket pelanggan.
Ia mengaku peralihan penggunaan BBM dari Pertamax ke Pertalite itu untuk menekan pengeluaran biaya setiap hari.
"Memang pada saat pakai Pertamax, ngisi itu selalu Rp 25.000 per hari. Karena mobilitas saya sudah ketawan, karena saya dapet di area Kemang. Pas pakai Pertalite tetap isi Rp 25.000, tetap juga buat dua hari," kata Abdillah.
Abdillah mengaku, untuk mengisi bensin Pertalite, ia harus mengantre panjang SPBU. Kondisi itu disebut terjadi hampir di setiap SPBU.
"Biasanya malem tuh. Saat mengisi pas banget orang pulang kerja. Itu hampir di mana-mana sama, kondisi pom bensin seperti itu. Tapi namanya buat dapat Pertalite, biar harus antre," kata Abdillah.
Baca juga: Pemprov Banten Salurkan BLT BBM kepada 4.061 Penerima Manfaat di Tangsel
Pengendara motor lain, Yuda, mengatakan, selama ini untuk menunjang aktivitas bekerja ia menggunakan Pertalite untuk kendaraannya.
Ia mengaku tak ingin beralih ke jenis BBM lain karena harga Pertalite lebih murah dibanding yang lain.
"Kalau masih ada premium saya mungkin bisa isi premium. Kalau saya memang asal saya bisa sampai kantor saja," ucap Yuda.
"Memang antre banget sekarang kalau isi bensin, tapi mau gimana itu yang paling murah.," imbuh dia.
Baca juga: Buruh Akan Kembali Demo jika Pemprov DKI Tak Terbitkan Rekomendasi soal Penolakan Kenaikan Harga BBM
Yuda mengaku saat ini mengisi BBM pada malam atau pagi hari untuk mengantisipasi antrean panjang dengan pengendara motor lain.
"Sekarang biasanya isi bensin malem sekalian atau pagi, bahkan subuh sekalian," ucap dia.
Sebagai informasi, pemerintah telah resmi menaikkan harga tiga jenis BBM mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Perinciannya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Baca juga: Diterima Pejabat Pemprov DKI, Massa Buruh Minta Dukungan soal Penolakan Kenaikan Harga BBM
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.
Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.
Baca juga: Tinjau Pencairan BLT BBM, Ridwan Kamil Sebut 20 Persen Warga Jabar Sudah Terima Bantuan
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.