Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikejar Waktu dan Berhadapan dengan Panjangnya Antrean Pertalite Buat Warga Terpaksa Beli Pertamax

Kompas.com - 23/09/2022, 07:45 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panjangnya antrean pembeli pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), membuat sejumlah warga terpaksa membeli pertamax. Hal ini dilakukan untuk menghindari ramainya antrean, bila situasi sedang mendesak.

Gerald (27), warga Cilincing, Jakarta Utara, mengaku sering kali terpaksa mengisi tangki sepeda motornya dengan pertamax yang harganya lebih mahal dari pertalite.

"Kalau buru-buru, mau enggak mau beli pertamax, tapi palingan beli satu liter saja biar perjalanan aman. Baru nanti pulangnya beli pertalite," ungkap Gerald, Kamis (22/9/2022).

Dia pun harus mengantre sekitar setengah jam untuk membeli pertalite. Situasi ini ia rasakan sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Cerita Pengendara Motor Rela Antre Lama di SPBU demi Dapat Pertalite...

"Antreannya memang terasa lebih ramai dari biasanya. Jelas banget ada perubahan (antrean) dibanding sebelum kenaikan harga BBM. Sekarang bisa setengah jam lebih buat antre beli pertalite di pom bensin," terangnya.

Kondisi serupa juga dirasakan oleh M Rifqi (26), warga Sunter. Dia sesekali membeli pertamax karena antreannya tidak terlalu ramai.

Rifqi terpaksa membeli pertamax untuk menghindari antrean yang lebih panjang, walaupun selisih harga dengan pertalite cukup berat baginya.

"Ya sesekali kalau umpamanya lagi penting banget pindah ke pertamax, tapi memang kalau enggak penting-penting banget nunggu lama enggak apa-apalah daripada harus pakai pertamax kan harganya memang lumayan sih selisih Rp 5.000," ucap Rifqi.

Menurut dia, antrean di SPBU tetap mengular baik sebelum maupun sesudah kenaikan harga BBM.

Baca juga: Siasat Pengendara Motor Atasi Antrean Panjang di SPBU, Isi Bensin Malam Hari atau Cari Alternatif

Kondisi itu dikarenakan mayoritas pengguna sepeda motor memilih pertalite yang harganya lebih murah.

"Rata-rata memang pembeli pertalite lebih banyak daripada jenis BBM lain," kata Rifqi

Setiap harinya, Rifqi menggunakan sepeda motor untuk bekerja dan membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit untuk mengisi BBM.

Untuk menghindari lamanya antrean di SPBU, biasanya Rifqi membeli pertalite di malam hari selepas bekerja.

Dia tak memungkiri, bahwa panjangnya kendaraan yang mengantre untuk mengisi pertalite akan selalu terjadi terlebih di wilayah perkotaan.

Baca juga: Pengendara Motor: Semenjak Harga BBM Naik, Antrean di SPBU Makin Kacau...

"Cuma masalah antrean kayaknya enggak bisa diselesaikan, kecuali memang ada alternatif kendaraan lain seperti motor atau mobil listrik mungkin akhirnya pengguna bahan bakar berkurang harapannya begitu," jelasnya.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kenaikan harga BBM, pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. Kenaikan ini berlaku untuk BBM subsidi pertalite dan solar, serta BBM non-subsidi pertamax.

Harga pertalite yang sebelumnya dibanderol Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com