Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pria Tipu Pegawai Konter Pulsa di Tanjung Priok, Isi Saldo Dompet Digital Rp 500.000, Cuma Bayar Rp 100.000

Kompas.com - 24/09/2022, 16:25 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria diduga menipu pegawai konter pulsa di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelaku disebut mengisi saldo dompet digital Rp 500.000, tetapi hanya bayar Rp 100.000.

Pegawai konter pulsa bernama Triandini (19) menceritakan, awalnya pelaku mengisi saldo dompet digital Rp 100.000 pada Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.

Namun, pelaku tidak langsung bayar, melainkan berutang dengan menjaminkan ponsel.

Menurut Triandini, saat itu pegawai yang bekerja di konter pulsa tersebut adalah pegawai baru.

"Jadi awalnya dia sebelumnya top up DANA, alasannya utang, terus dia ninggalin handphone," ungkap Triandini saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (24/9/2022).

Baca juga: Seorang Pria Diduga Tipu Pegawai Konter Pulsa di Tanjung Priok, Isi Saldo Dompet Digital tapi Tak Bayar

Tak lama setelahnya, pelaku kembali lagi untuk menebus jaminan ponsel tersebut.

Sekitar pukul 02.00 WIB, Senin (19/9/2022), pelaku datang lagi menggunakan sepeda motor. Kali ini, pelaku berutang saldo dompet digital Rp 400.000 tanpa memberikan jaminan apa pun.

"Awalnya dia datang lagi untuk nebus handphone-nya. Nah, yang kedua kalinya, alasannya ngutang, tapi dia enggak bayar, udah dua kali kayak begitu," kata Triandini.

Menurut Triandini, pegawai yang saat itu bekerja tidak berani menolak permintaan pelaku meski mereka tidak kenal satu sama lain.

"(Keduanya) enggak saling kenal, cuma kan namanya dia (pegawai) baru, jadi takut. Buat enggak kasih utang, dia takut, jadi dipikirnya biasa," ucap Triandini.

Baca juga: Harganya Memang Lebih Mahal Rp 1.000, tapi Antreannya Lebih Manusiawi

Atas kejadian tersebut, pemilik konter telah melapor kepada pihak kepolisian. Akan tetapi, Triandini berujar, kasus tidak dapat ditindaklanjuti karena total kerugian di bawah Rp 2 juta.

"Upaya pelaporan ada, cuma seperti yang kemarin, kalau nominalnya kurang dari Rp 2 juta, enggak diproses sama polisi, cuma dibikin surat laporan saja," ungkap Triandini.

Dijelaskan Triandini, untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang, pemilik konter akan memasang satu kamera CCTV lagi untuk memantau proses jual-beli.

Sebab, kamera CCTV yang ada sekarang posisinya terlalu jauh sehingga gambar yang dihasilkan tidak terlalu jelas.

"Di sini niatnya mau dipasang (kamera) CCTV lagi di depan sini biar lebih jelas mukanya. Kalau itu (CCTV) lama, pecah kan (hasil gambarnya), di sini mau dipasang lagi," ujar dia.

Baca juga: Soal Pemindahan Lokasi Demo ke Monas, Wagub DKI Sebut Baru Usulan dari Kapolda

Adapun video yang menunjukkan aksi pelaku viral di media sosial, usai pemilik akun Instagram @merekamjakarta membagikan video rekaman CCTV di lokasi kejadian.

"Pria diduga tipu karyawan konter handphone di Kebon Bawang, top up Dana Rp 500.000 lalu bilang mau bayar nanti tapi akhirnya tak bisa dihubungi," tulis pemilik akun @merekamjakarta.

"Pria tersebut mengis ulang akun (top up) Dana senilai Rp 500.000 tetapi akhirnya tak membayar."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com