JAKARTA, KOMPAS.com- Diduga merasa diejek, seorang pria L (29) bacok tetangganya berinisial ARI (24) dan R di sebuah indekos dengan sebuah celurit.
Insiden ini terjadi di Jalan Fajar Baru Selatan, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jawa Barat, Minggu (18/9/2022) pukul 23.30 WIB.
ARI menceritakan bahwa R merupakan saudara sepupunya. R sedang datang berkunjung ke rumah ARI pada malam itu.
Usai asyik mengobrol, R pun ingin pamit untuk pulang.
Saat si korban membuka pintu gerbang, tiba-tiba pelaku berlari sambil membawa celurit.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Janji Tutup Semua Lokasi Prostitusi, Wagub Riza: Silakan Lapor Kami!
"Langsung nebas tanpa basa-basi. Enggak ada angin enggak ada apa," kata ARI kepada wartawan, Minggu (25/9/2022).
Pelaku menyerang ARI dan R. Namun, ARI masih bisa menghindar dan serangan L mengenai anak tangga.
Sementara, R yang juga diserang pelaku tidak bisa menghindar dan akhirnya harus mengalami luka bacok di bagian
"Dia (pelaku) nggak ngomong, tiba-tiba aja langsung nyabet (pakai celurit)," jelasnya.
Diketahui bahwa pelaku pembacokan tersebut adalah tetangga korban di lingkungan kosan di sana.
Meskipun selama ini korban tidak pernah merasa akrab, tetapi korban memiliki dugaan kenapa L tiba-tiba melakukan tindakan nekat itu.
Baca juga: Enggak Tahu Kenapa, Sekarang Pakai Pertalite Jadi Lebih Boros...
Menurut ARI, L melakukan tindakan tersebut karena merasa diejek oleh beberapa orang yang juga ngekos di tempat yang sama.
"Jadi dia tuh motifnya ngerasa dicengin (diejek) diledekin sama kita-kita orang yang ngekos di sini," jelasnya.
Namun, saat pelaku diminta menjelaskan siapa yang mengejeknya, dia tidak bisa menunjuk satu orang pun teman-teman di indikost tersebut.
"Jadi dia merasa diejek tapi yang ngejek nggak tau siapa," kata dia.
"Kita aja bingung, bahkan enggak kenal bahkan. Dia merasa dicengin," tambah dia.
Masih dalam kondisi bingung, ARI segera membawa sepupunya R ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan atas luka bacok yang terjadi.
Mereka juga melaporkan kejadian itu kepada pihak RT untuk melakukan pendampingan mengecek di mana keberadaan pelaku termasuk rumahnya malam itu juga.
Kemudian, pengecekan kembali dilakukan pada hari berikutnya dan pelaku tetap tidak ada.
Korban pun langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
"Tanggapannya akan segera diproses cuma sampai sekarang belum ada titik terang," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.