JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membangun saringan sampah yang terletak di aliran Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, saringan sampah Kali Ciliwung itu bisa menyaring sampah hingga 52 ton per hari.
"Polanya adalah aliran sungai dari arah (Bogor-Jakarta) nanti akan ada dua penyekat sampah," kata Asep di lokasi, Senin (26/9/2022).
Pertama, untuk sampah besar berupa kayu, bambu, lemari, hingga kasur, disaring oleh saringan pertama.
"Kemudian kami alirkan sampahnya, kemudian diambil sampahnya, kami kelola, olah lagi mana yang organik, mana yang anorganik," tutur Asep.
Secara rinci, berikut proses kerja saringan sampah itu:
- Saringan tahap 1
Berfungsi untuk menangkap sampah-sampah ukuran di atas 50 cm, mengangkat dari badan air, menempatkannya di conveyor untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 5 cm-20 cm.
- Saringan tahap 2
Berfungsi untuk menangkap sampah-sampah ukuran di atas 20-50 cm, mengangkat dari badan air, menempatkannya di conveyor, kemudian membawa sampah ke mesin penghancur atau secondary crusher untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 3 cm– 5 cm.
- Pencacah tahap 1
Berfungsi untuk mencacah sampah berukuran besar (kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian, dan lain-lain) menjadi ukuran 10-20 cm.
- Pemisah sampah otomatis
Berfungsi untuk memisahkan sampah halus dan sampah kasar sebelum sampah dimasukkan ke pencacah tahap 2
- Pencacah tahap 2