TANGERANG, KOMPAS.com - Dua saksi yang dihadirkan dalam persidangan kasus investasi bodong binary option Binomo disemprot Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang Rahman Rajagukguk.
Hakim Rahman mengingatkan kedua saksi agar tidak perlu terlibat lagi dalam persoalan investasi bodong binary option Binomo.
Sebab, kata Rahman, ada efek negatif jangka panjang yang bisa terjadi jika tidak bisa mengendalikan diri dengan baik terkait trading bodong ini.
Baca juga: 2 Saksi dan 2 Ahli Hadir untuk Ringankan Indra Kenz dari Ancaman Pidana
“Jadi kami ini sudah orangtua ya, ini semua enggak benar, cara seperti ini ya. Anda berhasil satu tahun, tahun kedua bunuh diri,” kata Rahman dalam pemeriksaan saksi dan ahli dari pihak kuasa hukum Indra Kenz, Senin (26/9/2022).
Kuasa hukum menghadirkan dua saksi dan dua ahli dalam persidangan ini bertujuan untuk memperjelas di mana posisi terdakwa Indra Kenz dalam perkara ini.
Selain itu, mereka berharap pemaparan keempat orang yang dihadirkan hari ini juga bisa menjadi pertimbangan majelis hakim persidangan.
Baca juga: Kuasa Hukum Indra Kenz Klaim Bukti Audit Transaksi Kliennya Tak Ada 70 Persen Uang Korban
Kedua saksi yang hadir yakni Alifan dan Juni berasal dari Pekalongan.
Mereka mengaku pernah ikut trading melalui aplikasi Binomo. Serta, ikut bergabung dalam grup pelatihan trading Binomo yang diisi Indra Kesuma.
Juni mengaku pernah mendapatkan profit atau keuntungan sampai Rp 120 juta, dan kerugian berkisar Rp 68 juta.
Sementara itu, Alifan mengaku tidak begitu aktif trading melalui aplikasi Binomo sehingga ia hanya mendapat keuntungan Rp 2 juta dan pernah rugi sekitar Rp 1 juta.
Baca juga: Kuasa Hukum Nilai Belum Ada Bukti Kuat Indra Kenz Bersalah dalam Kasus Binomo
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.