Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Benyamin Sebut Banjir di Tangsel Terjadi akibat Masalah Drainase

Kompas.com - 26/09/2022, 15:47 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menyebut banjir di wilayahnya terjadi akibat permasalahan drainase yang tersumbat.

"Karena dari pengalaman kami, di luar sedimentasi pasir, tanah, dan sebagainya, selalu itu ada sampah. Kami minta warga untuk gotong royong mengurangi volume sampah di drainase," ujar Benyamin di Kantor DPRD Tangsel, Senin (26/9/2022).

Benyamin mengatakan, Pemerintah Kota Tangsel juga melakukan berbagai langkah penanganan secara teknis.

Baca juga: 11 Titik di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras

Di antaranya dengan cara pengerukan sedimentasi yang tersumbat, perbaikan tanggul serta drainase yang jadi penyebab banjir.

"Kami sudah melakukan konsolidasi rapat dengan Dinas PU (Pekerjaan Umum) dan lainnya untuk menangani banjir-banjir yang selama ini terjadi," kata Benyamin.

"Apakah dalam bentuk pengerukan sedimentasi, perbaikan tanggul yang rapuh maupun yang kemarin jebol, perbaikan drainase yang paling banyak di kita di Tangsel dianggarkan," lanjut Benyamin.

Baca juga: BPBD Kota Tangerang Tegaskan Banjir di Periuk Semalam Bukan akibat Tanggul Jebol

Sebelumnya, belasan rumah terendam banjir setelah hujan deras melanda Tangsel pada Jumat (23/9/2022).

Sementara itu, longsor juga terjadi di Amapura, Keranggan, Setu, dan di pinggir jalan RT 009 RW 004 Keranggan, Setu.

Adapun lokasi yang sempat terendam banjir dan langsung surut beberapa saat kemudian yaitu:

1. Citra Prima Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, dengan tinggi maksimal air (TMA) sekitar 40-50 cm.

2. Puskesmas Rawa Buntu, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, dengan TMA 25 cm.

3. Puri Bintaro RW 022, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, dengan TMA sekitar 85 hingga 110 cm.

4. Pondok Payung Mas, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, dengan ketinggian air sekitar 50 cm.

5. Kavling Kampung Bulak RT 004 RW 002, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren.

6. Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren.

7. Perumahan Roswood RT 004 RW 009, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat.

8. Perumahan Pamulang Asri, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat.

9. BPI Pamulang Timur dengan TMA berkisar 20 cm berdampak bagi 60 KK di lokasi.

10. Graha Mas Serpong RT 007 dan 008 RW 012 kelurahan Jelupang, Serpong Utara, dengan TMA sekitar 50 hingga 90 cm.

11. Jalan Tol Kunciran-BSD dengan TMA sekitar 30 cm.

12. Perum Alkapi (Kampung Gedong) RT 01 RW 13, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat (+-100 Cm).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com