Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didesak Warga, Polisi Sebut Lokalisasi Rawa Malang Akan Ditutup Malam Ini

Kompas.com - 26/09/2022, 18:49 WIB
Zintan Prihatini,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmad memastikan akan menutup lokalisasi Rawa Malang, Jakarta Utara, malam ini.

Hal tersebut merupakan respons dari desakan warga yang meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup lokalisasi yang tak jauh dari lokasi pemerkosaan P (13) di Hutan Kota, Kamis (1/9/2022).

"Kita sudah kirim tim bersama stakeholder setempat, disampaikan mulai malam ini untuk menutup tempat atau warung-warungnya dan tidak ada lagi kegiatan serupa (prostitusi)," ungkap Haris saat dikonfirmasi, Senin (26/9/2022).

Haris berujar, setidaknya ada 10 tempat prostitusi di Rawa Malang yang akan ditutup. Puluhan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi ini juga akan ditertibkan. Mereka nantinya diberikan pelatihan oleh instansi terkait.

"Kita akan berkoordinasi dengan kecamatan mengajak serta suku dinas sosial untuk memberi pelatihan kepada para penghuni guna mendapat bekal keterampilan," imbuhnya lagi.

Baca juga: Desakan Warga Tutup Lokalisasi Rawa Malang Imbas Kasus Pemerkosaan oleh Anak-anak di Bawah Umur

Usai ditutup, para PSK rencananya akan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

Guna mencegah munculnya lokalisasi serupa, kepolisian menegaskan akan terus berkoordinasi dengan kecamatan setempat.

"Nanti kami koordinasikan lebih lanjut dengan pihak kecamatan," pungkas Haris.

Sebelumnya, Ketua RW 010 Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara Ahmad Syarifudin mengatakan warganya mendesak pemerintah segera menutup lokalisasi Rawa Malang dekat Hutan Kota.

Tempat ini dinilai memicu pelaku pemerkosaan anak yang masih di bawah umur nekat melancarkan aksinya.

"Maksud saya itu harusnya benar-benar ditutup tanpa ada kecuali. Begitu maksudnya, apalagi dalam keadaan seperti ini (setelah kasus pemerkosaan)," kata Ahmad saat dihubungi Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Tanggapi Desakan Warga, Wagub DKI Pastikan Lokalisasi Rawa Malang Segera Ditutup

Menurutnya, akibat sering melihat pekerja seks komersial (PSK) di kawasan itu, pelaku ikut terpengaruh hingga berani memerkosa korban.

"Terus ditambah dengan misalnya mereka mau jalan ke Cilincing lihat perempuan-perempuan itu pakai celana pendek, jadi mungkin pengaruh juga menurut saya," terangnya.

Desakan ini juga ditindak lebih lanjut oleh Pemprov DKI.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan, Pemprov segera menutup lokalisasi Rawa Malang.

"Pasti, pasti semua (lokalisasi) akan (ditertibkan)," kata Ariza saat ditemui usai acara Musyawarah Nasional Komite Seni Budaya Nusantara di Jakarta Pusat, Sabtu (24/9/2022).

Dia menambahkan, penertiban lokalisasi yang berjarak beberapa ratus meter dari Hutan Kota akan dilakukan sesegera mungkin.

Baca juga: Warga Desak Lokalisasi Rawa Malang Ditutup, Wali Kota Jakut: Sudah Mulai Ditertibkan

"Iya pasti (ditutup), sampaikan saja di mana, apa, bagaimana, kami pasti segera tutup," ucapnya.

Sejauh ini, kata dia, pemerintah telah menerjunkan Satpol PP untuk memperketat pengamanan di Hutan Kota. Upaya tersebut tak lain untuk mencegah tindakan asusila terulang kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com