Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Martabak Pecenongan 65A, Sang Legendaris Pencetus Varian Baru Berbagai Rasa...

Kompas.com - 26/09/2022, 21:15 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Saat itu, Rio menyarankan Agustinus membuat varian baru menggunakan topping cokelat Toblerone.

Meski awalnya ragu, Agustinus mencoba menggunakan cokelat tersebut dan hasilnya enak.

"Waktu itu (Rio Dewanto) datang, bilang, 'Bos, coba pakai ini (cokelat Tobleron).' 'Apa itu?' kata bos, akhirnya pas dicoba, rasanya enak pakai martabak," ujar Supri.

Setelah menu tersebut diluncurkan dengan varian-varian baru lainnya, Martabak Pecenongan 65A semakin berjaya.

Antrean pembeli untuk mendapatkan varian baru mengular di depan kios.

Baca juga: Nasi Uduk Ayam Goreng Mat Lengket, 300 Ekor Ayam Kampung Ludes Per Hari dan Pernah Didatangi Jokowi

Menurut Supri, per harinya, Martabak Pecenongan 65A bisa menerima pesanan hingga 300 boks.

Martabak itu pun akhirnya kerap masuk televisi dan didatangi oleh YouTuber yang suka me-review makanan.

Akhirnya, Agustinus sebagai pemilik memutuskan untuk membuka beberapa cabang.

Saat ini, Martabak Pecenongan 65A sudah miliki tiga cabang, yakni di Everplate Kemang, Everplate Anggrek, dan Pantai Indah Kapuk (PIK) Elang Laut.

Bertahan di tengah persaingan

Meskipun menjadi salah satu pelopor martabak varian baru yang viral, bisnis Martabak Pencenongan 65A tak selalu berjalan lancar.

Menurut Supri, keberadaan martabak varian baru tidak bisa selamanya membuat Martabak Pecenongan 65A selalu digandrungi masyarakat.

Keberadaan pengusaha martabak lain yang meniru ide dari Martabak Pecenongan 65A sedikit banyak mempengaruhi berkurangnya pembeli.

Walau begitu, Martabak Pecenongan 65A tetap berusaha mempertahankan pelayanan dan kualitas martabak sebagai modal utama untuk bertahan.

"Tapi memang rasa tidak bisa bohong, yang sudah coba martabak kami, biasanya pasti balik lagi," ujar Supri.

Baca juga: Kuliner Ketan Susu Kemayoran yang Tak Lekang oleh Waktu...

Selain adanya pesaing, ada masa-masa sulit yang pernah dihadapi, mulai dari krisis moneter pada 1998, hingga kemunculan pandemi Covid-19.

Namun, semua itu bisa dilalui oleh Martabak Pecenongan 65A dengan cara terus berusaha menjaga kualitas martabak.

"Pemilik juga percaya sama pegawai, kami jadi terus berusaha untuk tingkatkan kualitas martabak," ucap Supri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com