Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Saringan Sampah Kali Ciliwung, Bermula dari Keresahan Anies Lihat Tumpukan Sampah di Pintu Air Manggarai

Kompas.com - 27/09/2022, 08:53 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Rencananya, lanjut Asep, anggaran saringan sampah Kali Pesanggrahan bisa dialokasikan pada 2023.

Baca juga: Telan Anggaran hingga Rp 195 Miliar, Apa Spesialnya Saringan Sampah Kali Ciliwung?

"Yang Pesanggaran mudah-mudahan tahun depan bisa kami alokasikan anggarannya, paling enggak buat pembebasan lahan," kata Asep.

Saring sampah 52 ton

Saringan sampah Kali Ciliwung diklaim mampu menampung 52 ton sampah per hari.

"Polanya adalah aliran sungai dari arah (Bogor-Jakarta) nanti akan ada dua penyekat sampah," kata Asep.

Pertama, untuk sampah besar berupa kayu, bambu, lemari, hingga kasur, disaring oleh saringan pertama.

Baca juga: Saringan Sampah Kali Ciliwung Senilai Rp 195 Miliar Sedang Dibangun, Diharapkan Bisa Cegah Banjir di Jakarta

"Kemudian kami alirkan sampahnya, kemudian diambil sampahnya, kami kelola, olah lagi mana yang organik, mana yang anorganik," tutur Asep.

Secara rinci, berikut proses kerja saringan sampah itu:

  • Saringan tahap 1

Berfungsi untuk menangkap sampah-sampah ukuran di atas 50 cm, mengangkat dari badan air, menempatkannya di conveyor untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 5 cm-20 cm.

  • Saringan tahap 2

Berfungsi untuk menangkap sampah-sampah ukuran di atas 20-50 cm, mengangkat dari badan air, menempatkannya di conveyor, kemudian membawa sampah ke mesin penghancur atau secondary crusher untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 3 cm–5 cm.

Baca juga: Sejarah Panjang Pulau G yang Kini Dipenuhi Sampah dan Terkikis Air Laut

  • Pencacah tahap 1

Berfungsi untuk mencacah sampah berukuran besar (kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian, dan lain-lain) menjadi ukuran 10-20 cm.

  • Pemisah sampah otomatis

Berfungsi untuk memisahkan sampah halus dan sampah kasar sebelum sampah dimasukkan ke pencacah tahap 2

  • Pencacah tahap 2

Berfungsi untuk mencacah sampah berukuran besar (kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian, dan lain-lain) menjadi ukuran 3-5 cm.

Baca juga: Saringan Sampah Kali Ciliwung Dapat Saring hingga 52 Ton Sampah, Berikut Cara Kerjanya

Diharapkan bisa cegah banjir

Diharapkan, saringan sampah itu bisa menjadi salah satu bentuk pencegahan banjir di Jakarta.

"Kalau banjir volume air, kalau ini volume sampah, dan ini adalah sampah yang terbawa oleh aliran air pada saat terjadi banjir," ujar Anies.

Anies menyebutkan, saat volume air meningkat atau banjir, ditemukan banyak sekali tumpukan sampah di aliran Kali Ciliwung.

Baca juga: Anies Klaim Saringan Sampah di Ciliwung Jadi yang Pertama di Indonesia

"Sering kita temukan bawaanya banyak sekali, sampahnya banyak sekali. Itu catatan 52 ton (sampah) per hari, kalau dibiarkan seminggu saja sudah berapa itu," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com