Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Mural Kewaspadaan Tentang Pangan dan Cita-cita yang Disandarkan

Kompas.com - 27/09/2022, 12:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pernyataan ini termaktub di esainya Kebenaran Nomor Satoe, Baru Kebagoesan 1943 yang dibukukan dengan judul Seni, Kesenian dan Masyarakat.

Kata-kata “Bapak Seni Lukis Baru” kita itu benar-benar menampar. Meng-elingkan (Jawa-mengingatkan) kembali tugas para pekerja seni.

Sebagai ingatan sejarah, Indonesia dan seni lukis telah mengada dan saling menyapa. Sudjojono memberi arah tujuan sekaligus “Arah Seni” sebenar-benarnya bagi bangsa.

Mural dengan imej dan Teks tentang Soekarno dan Ulama-Tokoh Lokal Haji Darip yang menjadi nama jalan di Flyover Klender.Jakarta Art Movement/ JAM Mural dengan imej dan Teks tentang Soekarno dan Ulama-Tokoh Lokal Haji Darip yang menjadi nama jalan di Flyover Klender.
Dalam benak penulis terngiang kembali aksi-aksi jalanan memural sejak awal Agustus, di tanggal 10 tentang teks Pidato Soekarno dan digabung dengan peristiwa bertemunya Soekarno dengan ulama Betawi Haji Darip dari Klender.

Sangat gamblang sekali, sejarah adalah cawan peneguh cita-cita tentang kebenaran.

Penulis kembali mengeja tahun-tahun tatkala tentara NICA menguasai ibu kota dan para pemural, seniman dan penggiat graffiti menorehkan kata-kata lantang di tembok; Hidup atau Mati, Ganyang NICA atau Sekali Mereka tetap Merdeka medio sekitar tahun 1945-1949.

Agresi Belanda disongsong oleh seni di tembok—mural dan grafiiti juga mengingat sohornya poster dan baliho ini; Boeng ayo Boeng! yang fenomenal itu dengan kolaborasi erat seniman-seniman seperti penyair Chairil Anwar, pelukis Affandi serta Sudjojono.

Seni mural memang niscaya adalah ekspresi seni propaganda dan pada galibnya sesuai juga dengan pernyataan Sudjojono tentang “Kebenaran” didahulukan sebelum “Keindahan” bisa dipraktikkan.

Bagus akan kebenaran dengan indah secara fisik sangat tipis jaraknya dan teman-teman pemural memilih kebenaran sejarah dan realitas bangsa yang dihadapi saat ini.

Mural tentang Imej dan Teks Pernyataan dan Pidato Soekarno dan ingatan tentang Haji Darip Tokoh Lokal di Flyover Klender, Jakarta Timur.Jakarta Art Movement/ JAM Mural tentang Imej dan Teks Pernyataan dan Pidato Soekarno dan ingatan tentang Haji Darip Tokoh Lokal di Flyover Klender, Jakarta Timur.
Kutipan pidato Soekarno dengan pernyataannya,“Aku bertanja kepadamu: sedangkan rakjat Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana, malapetaka dalam waktu yang dekat kalau soal makanan rakjat tidak segera dipetjahkan, sedangkan soal persediaan makanan bagi kita adalah soal hidup atau mati”.

Pernyataan dalam buku, "soal hidup atau mati" dalam pidatonya di IPB, Bogor, tahun 1952 itu adalah kebenaran sejarah, kondisi negeri dan kebenaran estetika.

Mural tentang pernyataan Bung Hatta tentang Kedaulatan pangan dan Koperasi di Flyover Cipinang, Jakarta Timur.Jakarta Art Movement/ JAM Mural tentang pernyataan Bung Hatta tentang Kedaulatan pangan dan Koperasi di Flyover Cipinang, Jakarta Timur.
Dalam konteks Bung Hatta, mural flyover Cipinang pada 31 agustus 2022, jika Soekarno menyitir kewaspadaan tentang kebutuhan pangan, mural tentang Hatta lebih keras lagi bertutur realitas yang masih kontekstual hari ini, seperti disebutkan di teks-teks tulisan awal bahwa isu swasembada beras tak berbanding lurus dengan kesejahteraan petani.

Utopia Mural Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tenterem Kerta Raharja

Mural di Pagar Luar Pasar Induk Beras Cipinang tentang Jakarta dan Kedaulatan PanganJakarta Art Movement/ JAM Mural di Pagar Luar Pasar Induk Beras Cipinang tentang Jakarta dan Kedaulatan Pangan
Sejumlah narasi di atas, yang tentunya agak memiriskan hati, selalu ada harapan dan tekad untuk berbenah dan berkolaborasi bersama mencari solusi oleh berbagai elemen penting dalam ekosistem ketahanan pangan Indonesia.

Sebuah rangkaian atas ketersediaan pangan yang berkualitas-rantai distribusi yang adil dan pemanfaatan produk yang maksimal untuk konsumen adalah mantra-mantra dan wujud-wujud kerja nyata yang selayaknya terus dirapalkan setiap saat.

Sementara itu, merenungkan yang sudah dan bersiap berbenah, maka terjadi pertemuan langka para seniman-seniman mural dengan Pimpinan Manajemen Pasar Induk Beras Cipinang menemukan momentumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com