Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Aksi Unjuk Rasa Belum Usai, Seruan Tolak Kenaikan Harga BBM Tak Terbendung

Kompas.com - 28/09/2022, 09:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Mestinya, kata Nining, pemerintah lebih mengedepankan kesejahteraan kaum buruh hingga petani dibandingkan menaikkan harga BBM dengan berbagai alasan, termasuk untuk kemajuan infrastruktur.

Baca juga: KASBI Sebut Akan Ada Aksi Lanjutan Demo BBM pada Pertengahan Oktober

"Harusnya jadi prioritas adalah bagaimana memastikan rakyat punya tanah sebagai sumber ekonominya, memastikan rakyat ketika mereka bekerja dan juga memastikan pendapatannya," kata Nining.

"Dan jika sekarang hal ini tidak diwujudkan, maka BLT adalah bantalan, sebagai pemanis. solusi dari persoalan ini seharusnya itu bagaimana seharusnya meningkatkan pendapatan rakyat," sambung Nining.

Butuh tanah

Aksi demo dari berbagai aliansi itu juga mengundang perhatian Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, yang datang ke depan Gedung DPR/MPR RI.

Fadil datang dengan pengawalan ketat. Ia langsung menyambangi massa aksi yang sedang menggelar orasi.

Fadil terlihat berbincang dengan salah satu petani. Tak lama kemudian polisi bintang dua itu memberikan air mineral kepada para petani.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Bagi-bagi Roti Saat Tinjau Demo di DPR, Massa Petani: Kami Butuhnya Tanah

Fadil juga berjalan mengelilingi para massa aksi. Dia juga terlihat sibuk memberikan roti kepada massa aksi yang menyemut hingga ke depan mobil komando.

Aksi Fadil bagi-bagi air mineral dan roti itu mendapat respons dari massa aksi yang berseru bahwa mereka lebih membutuhkan tanah, bukan beberapa potong roti.

"Pada hari ini tidak cukup hanya satu roti dan air mineral untuk rakyat, tapi kita butuh tanah," teriak orator dari mobil komando.

Orator itu juga mengingatkan kepada para petani yang selama ini disebut berjuang untuk mendapat hak tanah sebagai mata pencarian.

"Kita tahu puluhan tahun rakyat Indonesia berjuang agar mendapatkan hak untuk penguasaan tanah. Jangan diganggu konsentrasi kita hanya karena satu roti dan satu botol air mineral," kata orator.

Massa aksi petani, buruh dan nelayan itu kemudian terus gelar aksi demo. Mereka baru menyelesaikan demonstrasi pada Selasa sore.

Baca juga: Massa Petani Bubar Setelah 200 Orang Perwakilan Diizinkan Masuk Gedung DPR untuk Sampaikan Tuntutan

Saat itu giliran mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa. Tuntutan mereka masih massa buruh dan petani yakni menolak kenaikan harga BBM.

Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) M Yuza mengatakan, setidaknya ada 300 mahasiswa dari berbagai universitas ikut dalam demonstrasi.

"Kita memperingati hari tani yang memang kita memperjuangkan para petani juga. Kita mencoba menyuarakan, membantu kawan-kawan yang telah berjuang dari pagi," ujar Yuza di lokasi.

Tuntutan yang lain yang disuarakan mahasiswa juga soal penuntasan konflik agraria, hingga menolak Undang-Undang Cipta Kerja.

"Kemudian masih banyak para petani yang dikriminalisasi oleh aparat. Kita akan terus menyuarakan sampai keadilan itu datang kepada kita," kata Yuza.

"Jika memang sampai saat ini masih ada permasalahan, mahasiswa akan terus mengawal," sambung Yuza.

Aksi demonstrasi selesai sekitar pukul 17.00 WIB. Massa aksi mahasiswa yang terakhir menggelar unjuk rasa itu kemudian meninggalkan kawasan DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com