Mestinya, kata Nining, pemerintah lebih mengedepankan kesejahteraan kaum buruh hingga petani dibandingkan menaikkan harga BBM dengan berbagai alasan, termasuk untuk kemajuan infrastruktur.
Baca juga: KASBI Sebut Akan Ada Aksi Lanjutan Demo BBM pada Pertengahan Oktober
"Harusnya jadi prioritas adalah bagaimana memastikan rakyat punya tanah sebagai sumber ekonominya, memastikan rakyat ketika mereka bekerja dan juga memastikan pendapatannya," kata Nining.
"Dan jika sekarang hal ini tidak diwujudkan, maka BLT adalah bantalan, sebagai pemanis. solusi dari persoalan ini seharusnya itu bagaimana seharusnya meningkatkan pendapatan rakyat," sambung Nining.
Aksi demo dari berbagai aliansi itu juga mengundang perhatian Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, yang datang ke depan Gedung DPR/MPR RI.
Fadil datang dengan pengawalan ketat. Ia langsung menyambangi massa aksi yang sedang menggelar orasi.
Fadil terlihat berbincang dengan salah satu petani. Tak lama kemudian polisi bintang dua itu memberikan air mineral kepada para petani.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Bagi-bagi Roti Saat Tinjau Demo di DPR, Massa Petani: Kami Butuhnya Tanah
Fadil juga berjalan mengelilingi para massa aksi. Dia juga terlihat sibuk memberikan roti kepada massa aksi yang menyemut hingga ke depan mobil komando.
Aksi Fadil bagi-bagi air mineral dan roti itu mendapat respons dari massa aksi yang berseru bahwa mereka lebih membutuhkan tanah, bukan beberapa potong roti.
"Pada hari ini tidak cukup hanya satu roti dan air mineral untuk rakyat, tapi kita butuh tanah," teriak orator dari mobil komando.
Orator itu juga mengingatkan kepada para petani yang selama ini disebut berjuang untuk mendapat hak tanah sebagai mata pencarian.
"Kita tahu puluhan tahun rakyat Indonesia berjuang agar mendapatkan hak untuk penguasaan tanah. Jangan diganggu konsentrasi kita hanya karena satu roti dan satu botol air mineral," kata orator.
Massa aksi petani, buruh dan nelayan itu kemudian terus gelar aksi demo. Mereka baru menyelesaikan demonstrasi pada Selasa sore.
Baca juga: Massa Petani Bubar Setelah 200 Orang Perwakilan Diizinkan Masuk Gedung DPR untuk Sampaikan Tuntutan
Saat itu giliran mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa. Tuntutan mereka masih massa buruh dan petani yakni menolak kenaikan harga BBM.
Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) M Yuza mengatakan, setidaknya ada 300 mahasiswa dari berbagai universitas ikut dalam demonstrasi.
"Kita memperingati hari tani yang memang kita memperjuangkan para petani juga. Kita mencoba menyuarakan, membantu kawan-kawan yang telah berjuang dari pagi," ujar Yuza di lokasi.
Tuntutan yang lain yang disuarakan mahasiswa juga soal penuntasan konflik agraria, hingga menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
"Kemudian masih banyak para petani yang dikriminalisasi oleh aparat. Kita akan terus menyuarakan sampai keadilan itu datang kepada kita," kata Yuza.
"Jika memang sampai saat ini masih ada permasalahan, mahasiswa akan terus mengawal," sambung Yuza.
Aksi demonstrasi selesai sekitar pukul 17.00 WIB. Massa aksi mahasiswa yang terakhir menggelar unjuk rasa itu kemudian meninggalkan kawasan DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.