JAKARTA, KOMPAS.com - Usai revitalisasi, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) sudah dibuka untuk umum sejak 3 Juni 2022.
Wajah baru TIM menjadi bangunan multifungsi diharapkan menjadi wadah para seniman untuk berkarya dan berkreasi.
Bangunan TIM yang baru memiliki keunikan, salah satunya gedung panjang.
Gedung yang berasitektur seperti rumah panggung ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu bagian fasad yang unik.
Fasad atau lapisan dinding luarnya diukir dari tangga nada lagu "Rayuan Pulau Kelapa" karya Ismail Marzuki.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan bahwa Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM) tidak akan dijadikan tempat untuk mencari keuntungan.
Menurut Anies, TIM tidak dikomersialisasikan meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah berinvestasi Rp 1,4 triliun dalam revitalisasi pusat kesenian tersebut.
"Tidak dijadikan tempat mencari untung, itulah. Walaupun kami investasi Rp 1,4 triliun, tetapi kami tidak kemudian mencari pendapatan untuk menutup investasi Rp 1,4 triliun semata-mata. Jadi bukan begitu," kata Anies saat meninjau TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).
Selain itu, Anies menuturkan, Pemprov DKI telah mengucurkan Rp 28 miliar untuk aktivitas seni budaya di TIM.
"Pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk membiayai aktivitas seni budaya di TIM ini, sehingga para seniman bisa memikirkan karya seninya. Adapun negara hadir dalam memberikan subsidi untuk pembiayaannya," kata Anies.
Hingga akhir tahun ini, lanjut Anies, para seniman tidak dikenai biaya saat berkegiatan di TIM.
"Untuk menjaga kualitas standar, maka dari Dewan Kesenian Jakarta menentukan ada enam orang yang menjadi dewan penasihat. Mereka yang nanti akan melakukan kurasi, seleksi, untuk siapa-siapa saja yang bisa tampil di tempat ini," ujar Anies.
Kemudian, nantinya ada badan pengelola di bawah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang akan mengelola TIM.
"Badan pengelola ini diharapkan jadi sebuah BUMD khusus di bidang kebudayaan," tutur Anies.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto mengatakan, anggaran Rp 1,4 triliun yang digunakan untuk revitalisasi TIM berasal dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Total anggaran (revitalisasi TIM) sebesar Rp 1,4 triliun. Dapat (anggaran) dari dana PEN," kata Widi saat konferensi pers di TIM, Jumat (23/9/2022).
Jakpro akan mengembalikan dana Rp 1,4 triliun itu menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
(Penulis Nirmala Maulana Achmad | Editor Kristian Erdianto)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.