Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Remaja Diduga Diperkosa 3 Pengamen di Kontrakan Dekat Kawasan Jakarta Islamic Centre Jakut

Kompas.com - 28/09/2022, 12:23 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Remaja perempuan berinisial D (13) diduga diperkosa oleh tiga orang pengamen di kontrakan Gang 8 Kelurahan Semper Barat, samping Jakarta Islamic Center Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC) Koja, Jakarta Utara (Jakarta Utara)

Menurut keterangan ketua RW setempat, Ricardo Hutahaean, pemerkosaan tersebut terjadi sekitar dua pekan yang lalu.

"Kejadiannya sekitar dua minggu yang lalu, korban warga kelurahan setempat. Tiga pelaku adalah pengamen," ujar Ricardo saat dikonfirmasi, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Bocah Kelas 4 SD Diperkosa Pria Tak Dikenal Saat Sedang Bermain Seorang Diri, Pelaku Buron

Berdasarkan informasi yang didapatkan Ricardo, korban diduga memiliki hubungan asmara dengan seorang pengamen berinisial MW (20).

D kemudian diperkosa MW, lalu digilir dua pelaku lainnya, HN (20) dan S (15).

"Pelakunya 20 tahun dua orang, 15 tahun satu orang, tiga-tiganya pengamen," ucap Ricardo.

Mengenai kronologi pemerkosaan, Ricardo menuturkan bahwa peristiwa tersebut bermula ketika korban diajak MW menuju ke area pekarangan Jakarta Islamic Centre.

"Korban ini jadi pacarnya si MW, kemudian diajakin ngamen, lalu dikasih minum obat-obatan sampai mabuk," imbuhnya.

Baca juga: Pemprov DKI Sebut 4 Pelaku Pemerkosaan Remaja di Hutan Kota Sering Akses Konten Dewasa di Warnet

Kemudian, MW mengajak dua pelaku lainnya untuk memerkosa korban. Adapun kejadian kekerasan seksual terhadap anak tersebut, diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB hingga 04.00 WIB. Para pelaku, kata Ricardo memanjat pagar JIC lalu nekat melancarkan aksinya.

Kala itu, petugas keamanan yang sedang berpatroli mengetahui tindakan yang dilakukan ketiganya. Sehingga para pelaku segera dibawa ke pihak yang berwajib.

Sejauh ini, kata Ricardo, ketiga pengamen yang diduga memperkosa korban sudah ditangkap. Mereka tengah diproses Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Utara.

"Ini pelaku sudah ditahan Unit PPA," ucap dia.

Kompas.com telah menghubungi pihak Polres Metro Jakarta Utara, namun hingga berita ini ditayangkan belum ada penjelasan lebih lanjut terkait kasus dugaan pemerkosaan anak tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com