Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Material Trotoar di Margonda Berserakan, Pemkot Depok: Sabar, kalau Sudah Rapi Juga Nyaman...

Kompas.com - 28/09/2022, 20:42 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Indah Yulianty meminta para pejalan kaki bersabar atas kondisi trotoar di Jalan Margonda Raya, Depok, yang baru dibongkar dan sisa materialnya masih berserakan.

Menurut dia, kondisi tersebut merupakan bagian dari proses penataan trotoar segmen III.

"Sabar saja dulu untuk pejalan kaki kalau tidak nyaman. Nanti kalau rapi juga jadi nyaman buat semuanya," kata Citra saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Penampakan Puing-puing Trotoar di Jalan Margonda Raya di Depok yang Berserakan...

Citra mengaku belum memonitor lokasi trotoar yang sisa materialnya masih berserakan. Namun, ia mengaku bakal segera mengecek ke lokasi.

"Iya, segera nanti saya cek," kata dia.

Dia menegaskan, pembongkaran trotoar itu merupakan bagian dari revitalisasi yang sudah dijadwalkan.

"Ada schedule kok, kan bukan hanya bongkar trotoar juga, tetapi itemnya kan juga banyak yang harus dikerjakan," ujar Citra.

Baca juga: Penampakan Puing-puing Trotoar di Jalan Margonda Raya Depok yang Berserakan hingga Dikeluhkan Pejalan Kaki

Sebelumnya diberitakan, salah seorang pejalan kaki bernama Widio Putra mengeluhkan pengerjaan penataan trotoar segmen III di sepanjang Jalan Margonda Raya yang telah berlangsung sejak 6 September 2022.

Pasalnya, sisa-sisa material trotoar yang telah dibongkar tak kunjung diangkut oleh pihak kontraktor sehingga mengganggu aktivitas pejalan kaki.

Widio mengatakan, kondisi trotoar itu sangat membahayakan dirinya yang setiap hari memanfaatkan trotoar untuk beraktivitas.

"Jujur, saya sebagai pejalan kaki sedikit terganggu. Karena kalau kami lewat atau jalannya agak ke jalan raya itu bisa membahayakan buat saya atau pejalan kaki yang lain," kata Widio kepada Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Puing Trotoar di Jalan Margonda Berserakan, Pakar: Harus Ada Rencana Induk Jalur Pejalan Kaki Terpadu

Widio mengaku merasa kesulitan untuk berjalan di trotoar dalam kondisi sisa material berserakan.

"Saya mikirnya, kami aja yang muda sulit melewati jalan atau trotoar yang kondisinya seperti itu, apalagi orang lanjut usia yang membutuhkan space jalan yang baik," ujar Widio.

Di sisi lain, Widio mengapresiasi usaha pemerintah yang memperbaiki trotoar di Jalan Margonda Raya yang sebelumnya berlubang.

Widio berharap, penataan trotoar di wilayah itu cepat selesai sesuai target yang sudah ditentukan.

"Semoga proses perbaikan ini selesai dengan cepat dan hasilnya baik dan nyaman," ujar Widio.

Baca juga: Audit Investigatif Dinilai Perlu untuk Cari Penyebab Trotoar Ambles di Puspemkot Tangerang

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, sisa-sisa material trotoar tampak berserakan di trotoar di sisi timur Jalan Margonda Raya, dimulai dari sekitar Indomaret dekat Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) hingga di depan Gramedia.

Tak hanya itu, di sisi barat, yakni dimulai dari BNI sebelum SPBU Margonda sampai Rumah Makan Bumbu Desa, juga terlihat sisa-sisa material berserakan di atas trotoar tersebut.

Beberapa sisa material itu bahkan berserakan hingga ke jalan raya. Tumpukan sisa material juga tampak diletakkan di atas trotoar, sehingga pejalan kaki terpaksa berjalan di atas jalan raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com