Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Granat Asap "Flashbang" yang Meledak di Cilincing Tak Mematikan

Kompas.com - 28/09/2022, 21:03 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Granat asap atau flashbang yang meledak di permukiman warga kawasan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, dipastikan tidak berbahaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, benda tersebut hanyalah alat atau properti yang digunakan untuk latihan.

Namun, pengoperasiannya membutuhkan kemampuan khusus yang dimiliki oleh personel.

"Benda tersebut adalah properti latihan, tidak berbahaya, tapi membutuhkan ahli dalam pengoperasiannya," kata Zulpan, Rabu (28/9/2021).

Baca juga: Benda Diduga Granat Asap Meledak di Cilincing, Seorang Warga Terluka

Menurut Zulpan, benda tersebut hanya mengeluarkan efek kejut dan tidak memiliki daya ledak yang mematikan.

Flashbang itu hanya mengeluarkan suara ledakan dan cahaya, disertai asap berwarna putih.

"Fungsinya mengeluarkan suara ledakan, cahaya, dan asap putih, hanya menimbulkan efek kejut saja," kata Zulpan.

Zulpan belum menjelaskan secara terperinci dari mana asal granat asap tersebut, dan bagaimana alat yang diduga milik Polri itu bisa tergeletak di permukiman warga.

Baca juga: Polisi Sebut Benda Meledak di Cilincing adalah Granat Asap Flashbang, Biasa Dipakai Latihan Tangkap Teroris

Zulpan hanya menegaskan bahwa saat ini benda itu sudah dievakuasi oleh satuan Brimob Polri untuk keperluan evaluasi.

"Lokasi penemuan flashbang adalah alur lokasi pelatihan Brimob di KBN Cakung," kata Zulpan.

"Komandan pengendali pelatihan Brimob sudah mengambil benda flashbang tersebut untuk dijadikan bahan evaluasi dan dibuatkan berita acara serah terima," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, granat asap tersebut ledakan di kawasan pemukiman Semper Barat pada Rabu pagi. Seorang warga terluka akibat peristiwa tersebut.

Baca juga: Cerita Warga Cilincing Temukan Granat, Meledak Saat Diotak-Atik

Kanit Reskrim Polsek Cilincing AKP Alex Chandra mengatakan, korban saat itu tengah memeriksa sebuah benda yang ditemukannya di sekitar lokasi kejadian.

"Iya, kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Jadi dia menemukan alat itu dan bermaksud memilikinya, tetapi sebelum dijual, diutak-atik," kata Alex saat dikonfirmasi, Rabu.

Sesaat kemudian, kata Alex, benda yang sedang diperiksa tersebut meledak dan melukai kaki korban.

"Ditemukannya kemarin di rumput trotoar. Pas di rumah diutak-atik sama dia (korban), dipegang-pegang, dibawa keluar, dan terjadi peristiwa (ledakan) itu," kata Alex.

"Lukanya di kaki. Kena percikan aja itu," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com