Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot di Tangerang, Massa Lakukan Aksi Kubur Diri

Kompas.com - 29/09/2022, 11:55 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dalam rangka menolak relokasi makam Syekh Buyut Jenggot atau Syekh Tubagus Rajasuta bin Sultan Ageng Tirtayasa, para demonstran melakukan aksi "kubur diri" di depan gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (29/9/2022).

Aksi kubur diri ini disebut menjadi representatif bagi masyarakat untuk dapat mengingat sejarah dan perjuangan Syekh Buyut Jenggot dalam mengenalkan agama Islam.

Baca juga: Rumput Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi Rusak Parah

Orator aksi Rudi Hartono mengatakan, kegiatan aksi kubur diri ini juga dilakukan karena sampai saat ini belum ada pernyataan sikap dari pemerintah Kota Tangerang tak kunjung memberikan pernyataan sikap terhadap tuntutan dan penolakan mereka ini.

"Kami akan terus melakukan kubur diri sampai ada pernyataan sikap dari Pemerintah Kota Tangerang," kata Rudi sembari memimpin aksi demonstrasi ini, Kamis.

Ada tiga orang yang dijadikan simbol melakukan aksi kubur diri ini. Mereka dikubur dengan tanah dari leher hingga kakinya.

Baca juga: Mulai Masuk Musim Hujan, Ini Titik Rawan Banjir di Jakarta Utara

Warga yang mengikuti aksi ini sebagian besar adalah masyarakat dari Panunggangan Barat, Kota Tangerang.

Rudi mengatakan mereka akan terus mendesak pemerintah kota terutama wali kota Tangerang agar dapat memberikan pernyataan sikap dan surat yang jelas untuk menolak relokasi atau pemindahan makam Syekh Buyut Jenggot.

Syekh Buyut Jenggot merupakan tokoh agama yang sangat dihormati masyarakat setempat.

Oleh karena itu, masyarakat juga mendorong makam tokoh ini dapat dijadikan cagar budaya dan wisata religi ke depannya.

Baca juga: Rencana Relokasi PKL Kota Tua Tuai Penolakan, Strategi Ramaikan Pengunjung Diterapkan

"Kita hari ini akan melihat bahwa pemerintah Kota Tangerang tidak peduli pada potensi cagar budaya dan pejuang agama," ujarnya.

Apabila hari ini tidak ada pernyataan sikap tersebut, para demonstran akan tetap bertahan di lokasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, hingga pukul 11.20 WIB belum ada pernyataan sikap dari Pemkot Tangerang dan bekum ada yang keluar menemui demonstran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com