JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara terkait pembangunan sumur resapan yang dinilai tidak efektif.
Menurut Riza, masalah efektif atau tidak itu akan dirasakan masyarakat.
"Masalah efektif atau tidak, masyarakat nanti yang mengetahui dan para pakar di bidangnya yang lebih tahu," ujar Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI, Kamis (29/9/2022).
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Matangkan Kajian soal Titik Lokasi Sumur Resapan Pengendali Banjir
Riza melanjutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya membuat program yang betul-betul memberikan kontribusi signifikan terkait pengendalian banjir di Jakarta.
"Pemprov punya tenaga ahli, punya konsep, dasar, terhadap upaya program pengendalian banjir. Tidak hanya satu, tapi macam-macam," kata Riza.
Sebelumnya, Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov DKI mengkaji kembali titik lokasi sumur resapan.
Baca juga: Sekda DKI Akui Sumur Resapan Belum Signifikan Atasi Banjir di Jakarta
Menurut Ida, kajian soal titik lokasi sumur resapan di Jakarta masih belum matang.
"Kita lihat saja kantor kelurahan, bisa 17, bisa 23 titik. Satu kantor kelurahan halamannya dibuat sumur resapan. Kenapa? Karena kajiannya yang tidak matang. Nah ini jangan sampai terjadi lagi pada 2023," kata Ida di Kantor DPRD DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2022).
Sementara itu, Sekretaris DKI Jakarta Marullah Matali mengakui, sumur resapan yang telah dibangun belum signifikan mengatasi banjir.
"Kami paham bahwa ini tidak secara signifikan sekali, tapi itu (sumur resapan) paling tidak punya pengaruh," ujar Marullah di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu kemarin.
Baca juga: Sekda DKI Sebut Pembangunan Sumur Resapan Perlu Dilanjutkan
Namun, Marullah mengatakan, kebijakan pengendalian banjir harus terus dilakukan, salah satu upayanya dengan membangun sumur resapan.
"Kami lagi hitung berapa persennya (dampak sumur resapan mengatasi banjir banjir), tetapi paling tidak itu punya pengaruh. Paling tidak di lingkungan lokal sekitarnya, itu akan sangat berpengaruh," kata Marullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.