Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pj Gubernur DKI Jangan Politis

Kompas.com - 29/09/2022, 18:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Nirwono Yoga mengingatkan agar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan tidak perlu bersikap politis dalam menjalankan tugasnya membangun ibu kota.

Yoga mengatakan, Pj Gubernur DKI pengganti Anies harus tegak lurus dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2030 dalam membangun Jakarta.

Baca juga: Anggota DPRD Minta Nama Pj Gubernur DKI Diumumkan Sebelum Anies Lengser, Ini Alasannya

"Tidak perlu membuat program yang berbau politis dan pencitraan. Karena secara teknis kan dia tidak ada hubungannya dan tidak ada untungnya juga buat dia. Jadi harusnya lebih totalitas," kata Yoga kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Ia mengatakan di dalam RTRW DKI Jakarta 2030 sudah termaktub berbagai rencana pembangunan ibu kota yang harus dirampungkan oleh Pj Gubernur DKI.

Yoga mengatakan Pj Gubernur pengganti Anies pun tak perlu membuat program baru karena semua sudah termaktub dalam RTRW DKI Jakarta 2030. Karenanya, Pj Gubernur harus langsung tancap gas melaksanakan program yang ada di RTRW DKI.

"Begitu dilantik harus langsung gas pol. Kan tidak perlu sosialisasi. Tinggal genjot program dan anggaran. Dan pasti DPRD tidak akan macam-macam. Itu programnya wajib dikerjakan kok. Tidak ada lagi unsur politis di Pj Gubernur dan DPRD," ujar Yoga.

Seperti diketahui, Anies akan lengser dari jabatannya pada 16 Oktober. Nantinya akan ada Pj Gubernur DKI yang akan menggantikan Anies memimpin Jakarta.

Baca juga: Guru Besar IPDN Sampaikan Sejumlah Kriteria Pj Gubernur DKI yang Ideal

Saat ini sudah ada 3 nama calon Pj Gubernur DKI yang diajukan oleh DPRD DKI ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo untuk dipilih.

Ketiga nama calon Pj Gubernur yang diajukan oleh DPRD DKI ialah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali, dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com