Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2022, 20:46 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Air Mancur Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2022).

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Bayu Satria Utomo, dalam orasinya, membalas tudingan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang mengatakan aksi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebenarnya memperjuangkan orang kaya.

"Kemarin, Kepala Staf Kepresidenan Pak Moeldoko mengatakan bahwa aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM adalah aksi yang menguntungkan orang-orang kaya. Karena hari ini katanya, subsidi BBM itu salah sasaran," kata Bayu melalui pengeras suara, Jumat.

"Subsidi salah sasaran apa salah kami? Tentu bukan. Salah pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yang bahkan sampai hari ini tak pernah membuka data berapa banyak, berapa triliun subsidi yang salah sasaran," sambung dia.

Baca juga: Kritik Demo Tolak BBM, Moeldoko: Kalian Turun ke Jalan, yang Kalian Perjuangkan Orang Kaya

Menurut Bayu, mahasiswa hanya dijadikan sebagai kambing hitam oleh pemerintah saat ini.

Ia menambahkan, pemerintah pusat saat ini hanya bisa mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mengundang amarah dan merugikan rakyat.

"Miris sekali kami melihat rezim kita hari ini terus-terusan digerus oleh kebijakan-kebijakan yang tidak menguntungkan rakyatnya tetapi hanya menguntungkan oligarki," ujar Bayu.

Baca juga: Seorang Pria Diduga Penyusup Ditangkap Polisi Saat Demo Mahasiswa di Bundaran Air Mancur Patung Kuda

Adapun Moeldoko mengatakan, para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi sebenarnya sedang memperjuangkan orang kaya.

Hal ini berkaitan dengan data pemerintah yang mencatat 80 persen subsidi BBM dinikmati oleh masyarakat menengah dan kaya.

"Ada di kota-kota gejolak atau demo. Ini sesuatu yang hidup dalam sebuah negara demokrasi. Saya juga ingatkan bahwa ternyata 80 persen dari subsidi itu dinikmati oleh orang-orang menengah dan kaya," ujar Moeldoko dalam keterangan persnya di Bina Graha, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

"Jadi, teman-teman mahasiswa turun ke jalan itu sebagian juga memperjuangkan orang-orang kaya. Ini juga harus dipahami teman-teman mahasiswa. Kalian turun ke jalan, kalian berkeringat, berdarah-darah, yang kalian perjuangkan juga orang kaya. Ini tolong dipahami dengan baik," ungkap dia.

Baca juga: Setiap Demo, Kami Dihalangi Kawat Berduri-Tembok Beton, Bukti Penghuni Istana dan Rakyat Berjarak...

Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga mengeklaim, masyarakat dapat menerima kenaikan harga BBM bersubsidi.

Sehingga, menurut Moeldoko, saat ini tidak ada situasi kritis di tengah masyarakat.

"Apa yang saya lihat dalam perjalanan ke daerah-daerah, masyarakat, suku-suku, menyiapkan diri dengan baik di sektor pertanian," kata Moeldoko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak Secara Online

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak Secara Online

Megapolitan
F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Megapolitan
Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Megapolitan
Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Megapolitan
Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Megapolitan
Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Megapolitan
Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com