Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruan Dukungan Capres dari Pemuda Pancasila untuk Anies yang Kini "Berseragam" Loreng Oranye...

Kompas.com - 03/10/2022, 08:28 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap digadang-gadang bakal maju sebagai kandidat dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Menyusul hal itu, organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila pun menyatakan dukungannya terhadap Anies jika benar-benar mencalonkan diri.

Dukungan itu didapatkan Anies setelah dirinya mengajukan diri sebagai anggota Pemuda Pancasila. Dia resmi bergabung setelah dikukuhkan oleh Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosumarno.

Pengukuhan dilakukan dengan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) untuk Anies secara langsung oleh Japto pada Sabtu (1/10/2022) siang.

Baca juga: Kata Perpisahan dari Anies pada Dua Minggu Terakhirnya...

"Ini bukan permintaan saya, ini permintaan Pak Anies sendiri menjadi anggota. Tapi bukan anggota kehormatan," ujar Japto, Rabu (1/10/2022).

Menurut Japto, Anies yang menolak dijadikan anggota kehormatan Pemuda Pancasila seperti pejabat negara lain di tubuh ormas tersebut.

Anies memilih menjadi anggota biasa dan mendapatkan nomor keanggotaan 0000007. Japto memberikan nomor itu secara khusus dan kemudian menjuluki Anies sebagai "James Bond"-nya Pemuda Pancasila.

"Kemudian nomor anggota beliau adalah 0000007, jadi dia James Bond-nya Pemuda Pancasila," kata Japto.

Anggota Pemuda Pancasila diperintahkan dukung Anies

Dengan bergabungnya Anies, Japto pun langsung menyerukan dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta untuk Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Saat Mikrofon Anies Baswedan Mati....

Japto memerintahkan seluruh jajaran dan anggota Pemuda Pancasila untuk mencoblos Anies, jika resmi menjadi salah satu kandidat calon Presiden.

"Jadi kewajiban bagi seluruh kader PP kalau nama beliau terpilih (sebagai kandidat), wajib kita untuk pilih beliau (sebagai Presiden)," ujar Japto kepada seluruh anggotanya.

Japto menjelaskan, perintah tersebut disampaikan karena seluruh anggota Pemuda Pancasila wajib memberikan hak suaranya untuk para kader yang mengikuti kontestasi politik.

Begitu juga kepada Anies Baswedan, jika nantinya diusung menjadi calon presiden pada pemilu umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang.

"Tugas setiap anggota PP, kalau ada kadernya mengajukan diri, maju untuk jadi Pileg, Pilpres, Pilkada, prioritas utama adalah bagi kader," kata Japto.

"Ngapain pilih orang lain yang kita enggak tahu," sambungnya.

Tuntaskan tugas di Jakarta

Menanggapi dukungan suara yang dijanjikan Pemuda Pancasila, Anies menyatakan bahwa dia akan terlebih dahulu menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Saat Pesona Patung Selamat Datang Terhalang Halte Transjakarta, Anies Perintahkan Jalan Terus...

Hal tersebut karena masa jabatannya sebagai pemimpin di wilayah Ibu Kota baru akan berakhir pada 16 Oktober 2022.

"Jadi gini, sekarang saya menuntaskan dulu Jakarta sampai 16 Oktober nanti," ujar Anies.

Meski begitu, Anies menolak berkomentar saat ditanya lebih lanjut soal kesiapannya mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dalam Pilpres 2024.

Terkait dengan keanggotaanya di Pemuda Pancasila, Anies berharap bisa berkiprah dan memberikan manfaat kepada masyarakat lewat ormas yang baru dijajakinya.

"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi, bahwa saya bisa menjadi anggota Pemuda Pancasila," ujar Anies kepada wartawan, Sabtu (1/10/2022).

"Mudah-mudahan nanti saya bisa ikut berkiprah di sini, dan memberikan manfaat juga lewat Pemuda Pancasila," sambungnya.

Upaya menghapus stigma

Adapun bergabungnya Anies sebagai anggota Ormas berciri khas loreng oranye itu menjadi salah satu upaya dirinya menghapus stigma politik identitas.

Hal itu disampaikan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati ketika menanggapi sosok Anies yang kini "Berseragam Loreng Oranye".

"Bergabung dengan PP tentu strategis, yakni perisai dari kampanye hitam bernada politik identitas jika Anies Baswedan benar-benar maju ke Pilpres," kata Wasisto kepada Kompas.com, Minggu (2/10/2022).

Menurut Wasisto, Anies butuh merangkul semua pihak dari berbagai macam identitas sosial saat menjadi capres. Dengan begitu, ia perlu menghapus stigma politik identitas yang melekat padanya dengan bergabung dalam ormas tersebut.

Wasisto memandang, Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang strategis dan memiliki banyak massa. Di samping itu, ormas tersebut juga mempunyai warna politik yang netral, dan tidak menjurus pada satu identitas sosial.

Sebagai ormas yang berideologi Pancasila, lanjut Wasisto, sudah pasti Pemuda Pancasila menggandeng seluruh kelompok sosial dan agama.

"Dan saya pikir Anies Baswedan butuh afiliasi baru setelah tidak lagi menjabat Gubernur DKI pada pertengahan Oktober 2022," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com