Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Tewas Tenggelam di Situ Parkeling Depok, Sempat Dikira "Prank" oleh Teman-temannya

Kompas.com - 03/10/2022, 15:50 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial LB (16) yang tenggelam di Situ Parkeling kawasan Situ Tujuh Muara, Sawangan, Depok, pada Minggu (2/10/2022), ditemukan telah meninggal dunia.

Peristiwa saat korban tenggelam itu sebenarnya disaksikan oleh teman-temannya. Namun teman-temannya tak segera menolong karena mengira aksi korban tenggelam itu hanya pura-pura. 

Saksi mata berinsial EM mengatakan, peristiwa berawal saat LB tengah berenang bersama lima temannya sekitar pukul 15.55 WIB.

Saat itu, mereka tengah berenang dan berhasil menyebrangi Situ Pakeling.

Namun, saat mereka hendak kembali menyebrangi situ tersebut, LB tak kuat dan tenggelam di tengan Situ Pakeling.

"Itu bocah lagi pada berenang sekitar lima orangan terus dari sana (tepi barat) itu mereka balik lagi kemari (nyebrang) ke tempat awal mereka berenang, tapi itu korban enggak kuat sudah megap-megap," kata EM di lokasi kejadian, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Berenang di Situ Pakeling Depok, Seorang Remaja Tewas Tenggelam

EM yang saat itu sedang mancing menyebutkan, tenggelamnya LB sempat tak dipercayai oleh teman-temannya.

Mereka mengira LB lagi bercanda yang kala itu disebut pura-pura tenggelam.

"Saat korban tenggelam dikira teman-teman "ngeprank", makanya awalnya itu didiemin sama temannya," kata dia. 

Setelah menyadari bahwa LB sedang tak bercanda, baru lah teman-temannya berusaha menolaong. 

"Sempat ditarik tangannya, mau sampai pinggir dekat turap ternyata terlepas terus langsung tenggelam," kata EM.

Baca juga: Remaja Tenggelam di Situ Pakeling Depok, Diduga Tak Kuat Berenang

Tak lama berselang, tim search and rescue (SAR) tiba. Usai pencarian yang berlangsung sekitar satu setengah jam, LB ditemukan di dasar situ dalam mengenaskan. 

"Korban kondisinya sudah lemas, dari mulut dan hidung sudah mengeluarkan darah segar," kata dia.

Kemudian, lanjut EM, korban langsung dievakusi ke tempat tinggalnya atas keputusan keluarganya.

"Ada kakaknya kan, memang saya sempat ngangkat juga setelah jenazah ditemukan, dari perahu karet kami naikin ke mobil," kata EM

"Saya bilang, ini (korban) dibawa ke rumah sakit apa ke rumah, sebaiknya di rumah ajalah diperiksa oleh tim medis detak jantungnya sudah tidak ada, di leher juga sudah tidak terasa denyutnya," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com