Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Pendampingan Psikologis, LPAI juga Tawarkan "Home Schooling" untuk Remaja yang Diperkosa di Kelapa Gading

Kompas.com - 03/10/2022, 16:12 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto memastikan R (14), korban pemerkosaan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, mendapat pendampingan Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

R juga sudah ditangani dokter dan psikolog dari P2TP2A, usai diperkosa dua tetangganya, yakni AP dan MF.

"Kami (LPAI) hanya memantau saja, kami juga menyampaikan kepada korban dan khususnya kepada orangtuanya kalau ada masalah, ada apa pun juga kami sudah memberikan nomor telepon silakan menghubungi kami," ungkap Kak Seto saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Remaja 14 Tahun di Kelapa Gading Diduga Diperkosa Kakak Adik Tetangganya

Kak Seto juga telah mengunjungi kediaman korban dan meminta R bercerita soal permasalahannya kepada psikolog yang mendampingi.

Apabila dirasa membutuhkan bantuan lainnya, LPAI memastikan siap membantu korban.

Kak Seto juga menawarkan kepada R yang masih kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu untuk melanjutkan pendidikan home schooling milik LPAI.

"Kami menyampaikan kalau ada masalah di sekolahnya siapa tahu dia belum berani tampil, ada bullying dan sebagainya maka bisa sementara pindah jalur informal maupun non-formal," jelas Kak Seto.

Baca juga: Seorang Remaja Diduga Diperkosa 3 Pengamen di Kontrakan Dekat Kawasan Jakarta Islamic Centre Jakut

"Yaitu semacam jalur home schooling, kami dari LPAI juga menyediakan semuanya tanpa dipungut biaya," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, korban yang merupakan anak seorang buruh harian lepas diduga diperkosa oleh dua pelaku.

Kedua terduga pelaku merupakan kakak adik yang usianya 22 dan 24 tahun.

"Pelakunya ini adik kakak, rentang usianya sekitar 22 sampai 24 tahun," ucap pendamping korban, Rouli Octara Rajagukguk, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Pengendara Motor yang Lewat Jalur Sepeda Bergaris Putus-putus Tak Bisa Ditilang

Rouli menyampaikan, dugaan pemerkosaan ini mencuat setelah korban melapor ke ayahnya.

Menurut korban, awalnya ia dibujuk untuk datang ke kontrakan tempat tinggal kedua pelaku.

Di dalam kontrakan itulah korban diperkosa oleh kedua kakak adik tersebut.

"Di situlah disetubuhi pada bulan Juli, dan kalau enggak salah juga Agustus. Jadi, dua kali," kata Rouli.

Atas kejadian ini, keluarga korban didampingi Rouli telah melapor ke Polres Metro Jakarta Utara.

Baca juga: Bangunan Semi Permanen di Kapuk Terbakar, 60 Personel Masih Berjibaku Padamkan Api

Kompas.com sudah beberapa kali menghubungi Polres Metro Jakarta Utara. Namun, hingga artikel ini ditayangkan belum ada penjelasan yang dilontarkan pihak kepolisian terkait dugaan kasus pemerkosaan anak tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com