Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 07:55 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video prank yang dibuat pasangan youtuber Baim Wong dan Paula Verhoeven membuat masyarakat geram.

Di dalam video tersebut, mereka mengerjai seorang polisi yang tengah bertugas di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan membuat laporan palsu.

Berbagai kecaman pun muncul dan ditujukan kepada Baim-Paula.

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) hingga Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ikut angkat bicara mengenai kasus tersebut.

Menurut Komnas Perempuan, konten laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dibuat Baim dan Paula menunjukkan kurangnya rasa empati pasangan tersebut terhadap korban kekerasan.

"Mereka tidak memiliki keberpihakan terhadap upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan," ujar Siti kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Baim Wong dan Paula, KDRT Bukan untuk Guyonan...

Padahal, kata Siti, ada ribuan korban kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangganya yang sedang berjuang untuk melepaskan diri dari siksaan tersebut.

Rasa tidak empati itu juga semakin terlihat lantaran pada saat bersamaan, Lesty Kejora, yang merupakan kolega sesama selebritas, sedang memperjuangkan keadilan atas dugaan kekerasan yang sedang ia alami.

Baim Minta Maaf

Usai mendapat kecaman tersebut, Baim Wong mengaku bersalah. Ia mengatakan bahwa sang istri sesungguhnya telah memperingatkan dirinya, tetapi ia tetap bersikukuh membuat konten tersebut.

"Saya yang melakukan merasa salah banget. Memang harusnya lebih peka lagi. Biar kita (saya) belajar terus," kata Baim di Polsek Kebayoran Lama, Senin (3/10/2022).

Baim Wong dan Paula telah mendatangi Polsek Kebayoran Lama, Senin siang. Keduanya telah bertemu dengan polisi yang mereka kerjai dengan laporan palsu berkait KDRT.

Baca juga: Ketika Konten Prank KDRT Baim Wong Dikecam Banyak Pihak ...

Baim mengeklaim kedatangannya direspons baik oleh anggota polisi yang bersangkutan, Aiptu Syahrul Budiawan, karena mereka sudah saling mengenal sebelumnya.

Sementara itu, Aiptu mengatakan bahwa Baim berhak meminta maaf. Namun, permintaan maaf itu harus disampaikan pula kepada Kapolsek Kebayoran Lama.

"Kalau mau minta maaf ke Kapolsek saja," ujar Syahrul kepada Baim.

Disebut menghina Polri

Meski Baim telah menyampaikan permintaan maafnya, sejumlah pihak merasa tindakan tersebut telah di luar batas dan harus diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com