Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Nyalakan Lilin di Stadion Patriot Bekasi, Tumpahkan Kesedihan atas Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 04/10/2022, 08:04 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ratusan suporter sepak bola dari Bekasi menggelar aksi nyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas terhadap Tragedi Kanjuruhan, Senin (3/10/2022) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Ratusan orang itu datang dan langsung memadati area parkir kendaraan mobil di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.

Seorang suporter yang hadir dalam acara penyalaan lilin yakni Andri Irawan (17) mengatakan bahwa kehadiran dirinya ke tempat tersebut sebagai bentuk solidaritas.

Andri merasa sedih dan prihatin dengan apa yang terjadi saat Tragedi Kanjuruhan, tragedi yang menewaskan ratusan orang suporter sepak bola dari klub Arema.

Baca juga: Saat Baim Wong Tak Lagi Cengengesan di Kantor Polisi...

"Di sini karena rasa kasih sayang terhadap suporter-suporter Arema. Karena saya merasa sedih, kesedihan ini dirasakan semua masyarakat di Indonesia," ujar Andri saat ditemui di lokasi.

Ia menjelaskan bahwa rasa kemanusiaan yang membawa dirinya dan kawan-kawannya mau datang dan bersolidaritas untuk para pendukung klub sepak bola Arema Malang.

Sebagai seseorang yang juga mencintai sepak bola, ia bisa merasakan dan prihatin dengan yang terjadi di Kanjuruhan.


"Tujuan datang karena punya rasa kemanusiaan dan saya juga prihatin dengan yang terjadi kemarin di Kanjuruhan," tutur Andri.

Seorang suporter lain yang turut hadir dalam aksi penyalaan lilin yakni Toby pun melontarkan hal yang sama.

Menurut Toby, dengan adanya aksi penyalaan lilin yang bergerak secara masif di Indonesia, maka pihak pengelola dan manajemen liga sepak bola di Indonesia mau mengevaluasi secara menyeluruh gelaran liga yang saat ini dikenal buruk.

Baca juga: Perlukah Kita Memaafkan Baim Wong?

"Dengan adanya aksi ini, federasi sepak bola dan seluruh elemen yang ada, bisa bahu membahu untuk sama-sama memperbaiki seluruh keburukan Liga Indonesia yang terjadi selama ini," imbuh Toby.

Tragedi Kanjuruhan bermula saat pertandingan antara Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu. Laga tersebut berlangsung panas dengan kemenangan 2-3 Persebaya.

Usai pertandingan, sejumlah Aremania masuk ke lapangan dengan meloncati pagar, membuat situasi tak terkendali.

Situasi semakin tak terkendali ketika aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Akibat dari tembakkan gas air mata yang dilakukan aparat, 125 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com