Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 08:07 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono menyoroti langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meresmikan Taman Ismail Marzuki (TIM) secara parsial.

"TIM itu kan secara keseluruhan belum selesai, tapi diresmikan parsial, sepotong-sepotong. Menurut saya, enggak baik karena TIM itu satu kesatuan," ujar Gembong di Gedung DPRD DKI, Senin (3/10/2022).

Gembong berpendapat, lebih baik Anies meresmikan beroperasinya TIM apabila revitalisasi kawasan tersebut sudah rampung sepenuhnya.

"Jadi kalau satu kesatuan sudah selesai, baru diresmikan. Masak meresmikan perpustakaannya sendiri," tutur dia.

Baca juga: BERITA FOTO: Wajah Baru Taman Ismail Marzuki

Meski demikian, Gembong tetap berprasangka baik atas langkah Anies Baswedan tersebut.

Menurut dia, mungkin Anies berpandangan bahwa bagian TIM yang sudah rampung dibangun perlu untuk dipublikasikan terlebih dahulu.

"Kita berprasangka baik saja bahwa pekerjaan Pak Anies yang sudah dikerjakan, kemudian selesai diresmikan," lanjut Gembong.

Diberitakan sebelumnya, setelah direvitalisasi selama lebih kurang tiga tahun, Taman Ismail Marzuki (TIM) akhirnya dibuka mulai 3 Juni 2022. Namun, pembukaan ini masih secara bertahap alias belum seluruhnya bisa diakses.

Dari tujuh bangunan yang direvitalisasi, satu per satu dibuka sesuai dengan tema bulanan sebagai bagian dari aktivasi wajah baru TIM.

Anies Baswedan mengajak warga Jakarta datang mengunjungi TIM sejak pusat kesenian itu dibuka lagi secara bertahap.

"Jadi saya ingin mengundang kepada warga Jakarta, yuk, datang ke TIM, dan Jakpro (Jakarta Propertindo) akan siapkan turnya sehingga nanti setiap jam bisa keliling dan bisa lihat tempat ini," ujar Anies saat meninjau TIM, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Anies Pastikan Taman Ismail Marzuki Tak Akan Dikomersialisasikan

Anies juga mengajak guru seni, siswa, dan kepala sekolah untuk datang ke TIM.

"Silakan menikmati tempat ini," imbuh dia.

Anies berharap TIM tidak dijadikan tempat komersialisasi. Ia tidak ingin TIM digunakan sebagai tempat mencari untung.

"Tidak dijadikan tempat mencari untung, itulah. Walaupun kami investasi Rp 1,4 triliun, tetapi kami tidak kemudian mencari pendapatan untuk menutup investasi Rp 1,4 triliun semata-mata. Jadi bukan begitu," kata Anies.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Megapolitan
Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara 'Online'

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara "Online"

Megapolitan
F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Megapolitan
Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Megapolitan
Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Megapolitan
Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com