Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Kasus Penusukan yang Picu Larangan Masuk bagi Rentenir di Sukmajaya

Kompas.com - 04/10/2022, 09:26 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah spanduk penolakan bank keliling atau renternir terpasang di lingkungan RT 01 RW 01, Sukmajaya, Depok.

Pemasangan spanduk itu diilatarbelakangi insiden penusukan oleh penagih utang terhadap rekanannya seprofesi.

Seorang warga bernama Mul menegaskan, konflik sesama penagih utang itu menjadi pemicu pemasangan spanduk penolakan renternir.

"Iya, karena (oknum) bank keliling tusuk orang, karena konflik itu jadi bank keliling dilarang masuk kawasan ini, makanya sekarang enggak boleh," kata Mul kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Kisah di Balik Spanduk Tolak Rentenir di Depok, Upaya Lindungi Warga dari Lintah Darat...

Terlebih, warga juga menolak kehadiran rentenir karena kerap berbuat kasar kepada debiturnya.

"Kan kalau ibu-ibu pas ditagih kadang punya duit kadang enggak, terus marah," ujar dia.

Insiden penusukan penagih utang

Pada Kamis (22/9/2022), dua penagih utang atau debt collector berkelahi hingga berujung penusukan saat menagih seorang debitur di sebuah warung makan di kawasan Sukmajaya, Depok.

Kejadian bermula saat dua penagih utang berinisial FA dan K terlibat keributan.

Seorang saksi bernama Emi mengatakan, awalnya FA sedang menagih utang ke kerabatnya dan bertemu dengan K.

Menurut Emi, FA dan K sempat terlibat cekcok pada pekan lalu, tepatnya Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Buntut Insiden Penusukan, Warga Pasang Spanduk Tolak Rentenir di Sukmajaya Depok

Saat itu, FA sedang menagih utang kepada debiturnya di warung makan, memakai cara kasar dengan menggebrak meja. Kemudian, K menegur FA karena tindakan itu.

Kemudian, percekcokan kembali berlanjut setelah FA menantang K pada Kamis siang tadi.

"Kejadiannya sebenarnya berawal kamis lalu, korban memang penagih utang juga. Tahu-tahunya pada datang siang tadi (langsung) tonjok-tonjokan," kata Emi, saat ditemui di lokasi, Kamis.

Ternyata FA membawa sebilah pisau dan menusuk K hingga tersungkur. Akibatnya, K terluka pada bagian dada dan kedua telapak tangannya.

"Korban dibawa ke Rumah Sakit Primaya yang paling dekat sini, kalau enggak salah korban mengalami luka di tangan kanan-kiri, sama di dada," ujar dia.

Baca juga: Spanduk Tolak Rentenir Terpasang di Kawasan Sukmajaya Depok, Ketua RT: Karena Sudah Meresahkan Warga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pasca-Lebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Pasca-Lebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra-PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra-PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com