Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Kapal Dishub, Kapal Tradisional Tetap Tersedia di Terminal Penumpang Muara Angke

Kompas.com - 04/10/2022, 09:27 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan terdapat dua layanan untuk penumpang yang tersedia di Terminal Penumpang, Pelabuhan Muara Angke

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo berujar, layanan pertama di Terminal Penumpang adalah kapal tradisional.

"Pertama adalah operasional kapal oleh kapal tradisional (yang) tetap ada," sebutnya usai peresmian pada Senin (3/10/2022) malam.

Ia menyebut, Dishub DKI berencana untuk memperbaiki kapal-kapal tradisional yang beroperasi di Terminal Penumpang itu.

Jajarannya, lanjut Syafrin, juga bakal menyesuaikan kapal tradisional dengan sistem operasional di terminal tersebut.

Baca juga: Terminal Penumpang Muara Angke yang Diresmikan Anies Untungkan Warga Kepulauan Seribu

Menurut dia, kedua hal ini dilakukan untuk memenuhi kelaikan kapal tradisional di sana.

"Ke depan, kapal-kapal tradisional akan diupayakan untuk memenuhi kelaikan kapal dengan dilakukan perbaikan dan penyesuaian dengan pola operasionalnya," tutur Syafrin.

Ia melanjutkan, layanan kedua di Terminal Penumpang adalah kapal milik Dishub DKI.

Kata Syafrin, kapal Dishub DKI merupakan kapal cepat.

Dengan demikian, ia mencontohkan durasi perjalanan dari Terminal Penumpang menuju Pulau Sebira hanya memakan waktu tiga jam.

"Contohnya, untuk operasional ke Pulau Sebira, itu tiga jam bisa dilampaui (menggunakan kapal Dishub DKI). Sebelumnya adalah dengan waktu enam jam," urai dia.

Baca juga: Anies Resmikan Terminal Penumpang di Pelabuhan Muara Angke

Diberitakan sebelumnya, Anies secara simbolis meresmikan Terminal Penumpang sembari didampingi oleh Syafrin dan Bupati Kepulauan Seribu Junaedi.

Anies menilai bahwa adanya Terminal Penumpang itu untuk meningkatkan mobilitas dan produktifitas warga.

Ia merasa bahwa terminal itu memiliki perbedaan yang sangat kentara jika dibandingkan dengan terminal sebelumnya.

Salah satu perbedaan yang ada, katanya, terminal itu bisa menampung lebih banyak orang lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com