Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Belum Terjadi Perampokan dalam Kasus Penembakan Hansip di Tambora

Kompas.com - 04/10/2022, 09:55 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Sektor Tambora Kompol Rosana Labobar menyebut tidak ada perampokan yang terjadi sebelum peristiwa penembakan dengan air soft gun di Jalan Tanah Sereal I, Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

"Sesuai dengan hasil laporan, juga kami melakukan penyelidikan baik olah TKP, buka CCTV, dan memeriksa saksi-saksi, (diketahui bahwa) belum terjadi perampokan," kata Rosana di Mapolsek Tambora, Senin (3/10/2022).

Rosana menyebut, dua orang tidak dikenal tersebut dipergoki petugas perlindungan masyarakat (Linmas) tengah mencoba masuk ke sebuah toko makanan warga.

Baca juga: Kesulitan Identifikasi Penembak Linmas di Tambora, Polisi: Pelaku Gunakan Plat Bodong

Saat ditanya, pelaku beralasan tengah mencari limbah makanan. Namun, petugas berinisial NH itu terus mencecar pelaku dengan pertanyaan.

Alih-alih pergi dari lokasi usai ditegur linmas dan kembali ke motor, pelaku justru kembali menghampiri linmas sembari menembak ke arah korban memggunakan senjata air soft gun.

"Setelahnya, dia panggil lagi si hansip, namun justru dengan melakukan penembakan dengan air soft gun," jelas Rosana.

Tembakan dilepaskan ke tubuh korban. Berdasarkan pemeriksaan di lokasi usai kejadian, juga ditemukan empat butir gotri.

"Ditemukan empat butir (gotri) dan empat empat-empatnya itu kena ke dada, tangan, paha, dan kelingking korban," ungkap Rosana.

Baca juga: Kronologi Penembakan di Tambora oleh Pria Berjaket Ojol

Setelah melakukan aksinya, pelaku dan temannya pun melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Sementara itu, korban dalam keadaan baik-baik saja namun mengalami sedikit memar berbentuk bintik-bintik akibat tembakan soft gun.

Atas peristiwa tersebut, polisi masih melakukan penyelidikan hingga saat ini. Rosana mengatakan, pelat nomor kendaraan yang digunakan pelaku saat beraksi ternyata bodong atau palsu.

"Sampai sekarang kami masih melakukan penyelidikan, kami terus melakukan pengejaran untuk dua orang tersebut. Kesulitannya lantaran plat motor yang dikenakan bodong," pungkas Rosana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com