DEPOK, KOMPAS.com - Ricky, pedagang eceran gas elpiji 3 kg di Depok, akhir-akhir ini kerap menjadi sasaran protes dari masyarakat.
Banyak pembeli protes ke Ricky atas kenaikan harga elpiji 3 kg, padahal kenaikan itu berasal dari pihak agen.
"Banyak yang kaget sebenarnya, soalnya ke masyarakat belum disosialisasikan dan terus belum ada beritanya juga," kata Ricky saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/10/2022).
Harga gas elpiji 3 kg di Kota Depok naik Rp 3.000 mulai 1 Oktober.
Sebelum kenaikan, Ricky membeli gas dari agen seharga Rp 16.000, lalu menjualnya kembali seharga Rp 20.000, sudah termasuk ongkos antar.
Setelah kenaikan harga, Ricky harus menebus gas elpiji 3 kg seharga Rp 19.000, sehingga otomatis harga jualnya ke masyarakat juga naik menjadi Rp 23.000.
Baca juga: Harga Elpiji 3 Kg di Kota Depok Naik Rp 3.000 sejak 1 Oktober
Ricky mengakui kenaikan harga itu sudah disosialisasikan agen gas ke pedagang eceran sejak akhir September lalu.
Namun, pedagang yang membuka lapaknya di Jalan Dimun 1, Sukmajaya, Depok itu menyesalkan kenaikan harga ini tak disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.
Akibatnya, justru dia yang menjadi sasaran protes warga.
"Mereka (pembeli) menyangkanya pedagang eceran yang menaikan harga gas. Padahal dari pangkalannya sendiri itu sudah naik," kata Ricky.
Ketua Himpunan Wirausaha Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Depok, Ahmad Badri, membenarkan adanya kenaikan harga gas elpiji 3 kg di wilayah Depok.
Menurut dia, harga gas elpiji harus disesuaikan imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Mungkin lebih tepatnya, kami melakukan penyesuaian harga elpiji 3 kg," kata Badri.
Baca juga: Harga Elpiji 3 Kg di Depok Naik Rp 3.000 Per Tabung, Pengusaha: Imbas Kenaikan BBM
Selain imbas dari kenaikan BBM, Badri menyebut, kenaikan harga gas elpiji 3 kg ini dilakukan karena adanya peningkatan biaya investasi dan operasional semenjak beberapa tahun lalu.
"Sehingga perlu dilakukan penyesuaian harga baik tebusan harga untuk pangkalan yang semula Rp 14.500 menjadi 16.000 per tabung," kata Badri.
Kenaikan itu pun otomatis berimbas pada harga gas elpiji 3kg yang dijual di pangkalan.
Harga eceran tertinggi (HET) untuk gas elpiji 3 kg di pangkalan naik dari semula Rp 16.000 menjadi Rp 19.000 per tabung.
Badri pun memastikan pihaknya telah menyosialisasikan kepada para agen gas elpiji di Kota Depok terkait kenaikan harga ini.
Baca juga: Konvoi Demo Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Unpam Isi Bensin di SPBU Vivo
Dalam sosialisasi itu, para agen pangkalan diminta tak menjual harga gas elpiji 3 kg di atas HET yang sudah ditentukan.
"Kami sudah sampaikan juga kepada teman-teman agen di Depok untuk menyampaikan (harga terbaru gas elpiji 3 kg) di dalam sosialisasinya pada pangkalan-pangkalan untuk tidak menjual di atas harga yang sudah ditentukan," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.