Bebek-bebek akan dilempar ke tengah Sungai Cisadane. Setiap orang yang ingin mendapatkan bebek harus menceburkan diri ke sungai. Bebek yang dilepas bebas diambil oleh siapa saja.
Tradisi lainnya yaitu tradisi mendirikan telur. Telur yang berbentuk bulat diusahakan agar bisa berdiri di atas bidang datar. Kaum Tionghoa percaya, pukul 12.15 adalah waktu yang paling tepat untuk bisa mendirikan telur.
Semenjak Udaya membeli bangunan bersejarah di kawasan Pasar Lama Tangerang ini lebih dari sepuluh tahun lalu, tak terhitung peluh, waktu, dan tenaganya yang habis untuk menelusuri sejarah bangunan cikal bakal Museum Benteng Heritage.
Mulai dari Kota Tangerang, Lasem di Jawa Tengah, hingga Penang dan Melaka di Malaysia didatangi demi menemukan kepingan-kepingan sejarah.
Baca juga: Pemkot Tangerang Gusur Bangunan Liar di Perbatasan Jakarta
Satu pelajaran dipetiknya, membongkar lebih mudah ketimbang mengembalikan ke asalnya. Untuk itu, harus punya ketulusan untuk melakukan sesuatu, seperti halnya Kwan Kong.
Udaya menyadari banyak capaian, begitu juga pekerjaan rumah. Ia masih harus menyatukan seluruh bangunan museum yang tadinya satu rumah, tetapi dibagi menjadi tiga oleh pemilik sebelumnya.
”Sejauh ini baru dua pertiga dari satu rumah besar yang sudah jadi museum. Satu lagi belum dilepas pemiliknya,” katanya.
Udaya meyakini kuno itu indah dan mahal sekali nilainya. Tidak akan ada yang sia-sia dari kerja gilanya selama 10 tahun terakhir dan untuk waktu yang akan datang. Semuanya hanya untuk warisan kemanusiaan, kebudayaan, kebangsaan, dan kesetaraan kepada anak cucu.
(Harian Kompas: Tatang Mulyana Sinaga, Kompas.com: Hilel Hodawya, Yana Gabriella Wijaya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.