Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Damkar Terima Laporan Kebakaran Palsu di Tambora: Penelpon Tergesa-Gesa Seakan Benar Kejadian

Kompas.com - 05/10/2022, 19:38 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pleton C Sektor Tambora Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Dadang Ahmid, tak bisa menyembunyikan kejengkelannya. 

Ia tak habis pikir, ada saja warga yang iseng membuat laporan kebakaran palsu.

Hal itu terjadi pada Jumat (30/9/2022) malam lalu.

Dadang mengatakan, sebuah panggilan telepon nyaring berbunyi di pos sektor Tambora sekitar pukul 21.30 WIB.

Telepon itu diterima oleh salah satu petugas. Kata Dadang, di ujung telepon terdengar suara perempuan dengan nada tergesa-gesa.

"Saat itu sekitar jam 21.30 WIB, ada telepon masuk di Sektor Tambora. Telepon dengan suara tergesa-gesa dengan alamat tepat yang jelas. Suara perempuan, tapi kurang tau perempuan muda atau tua," kata Dadang, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Petugas Damkar Kena Tipu, Seseorang Laporkan Kebakaran Palsu di Tambora

Perempuan tersebut kemudian meminta pertolongan untuk memadamkan kebakaran di Jalan Kalianyar 9, Tambora.

Meski menyebutkan alamat dengan jelas, penelepon langsung menutup telepon saat petugas hendak bertanya lagi.

"Memang si penelepon tergesa-gesa seakan benar-benar kejadian. Suaranya tergesa-gesa dia minta tolong ada kebakaran dengan alamat jelas. Pas mau ditanya lagi, sudah ditutup teleponnya," kata Dadang.

Mendengar laporan yang meyakinkan, Dadang dan timnya pun langsung menuju lokasi yang dituju sesegera mungkin.

Sebab, jika berdasarkan laporan tersebut, petugas menyadari bahwa lokasi yang dimaksud merupakan kawasan padat penduduk.

Ia khawatir jika api merambat dengan cepat.

"Kami respon cepat. Karena wilayah Tambora kan hunian padat, jadi kami respon cepat, karena takut cepat menyebar," ungkap Dadang.

Baca juga: Cerita Warga Kapuk Lihat Kebakaran Melahap Rumah: Seperti Empang Penuh Api

Ketua Pleton C Sektor Tambora Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Dadang Ahmid menceritakan ketika petugas mendapat laporan kebakaran palsu yang terjadi pada Jumat (30/9/2022) malam lalu.Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Ketua Pleton C Sektor Tambora Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Dadang Ahmid menceritakan ketika petugas mendapat laporan kebakaran palsu yang terjadi pada Jumat (30/9/2022) malam lalu.

Dalam waktu singkat, 4 unit mobil kendaraan beserta 20 personel dari berbagai pos di Tambora, dikerahkan menuju lokasi yang dilaporkan.

Namun, setibanya di alamat tersebut, Dadang dan timnya tidak menemukan adanya peristiwa kebakaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com