JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pleton C Sektor Tambora Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Dadang Ahmid, tak bisa menyembunyikan kejengkelannya.
Ia tak habis pikir, ada saja warga yang iseng membuat laporan kebakaran palsu.
Hal itu terjadi pada Jumat (30/9/2022) malam lalu.
Dadang mengatakan, sebuah panggilan telepon nyaring berbunyi di pos sektor Tambora sekitar pukul 21.30 WIB.
Telepon itu diterima oleh salah satu petugas. Kata Dadang, di ujung telepon terdengar suara perempuan dengan nada tergesa-gesa.
"Saat itu sekitar jam 21.30 WIB, ada telepon masuk di Sektor Tambora. Telepon dengan suara tergesa-gesa dengan alamat tepat yang jelas. Suara perempuan, tapi kurang tau perempuan muda atau tua," kata Dadang, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Petugas Damkar Kena Tipu, Seseorang Laporkan Kebakaran Palsu di Tambora
Perempuan tersebut kemudian meminta pertolongan untuk memadamkan kebakaran di Jalan Kalianyar 9, Tambora.
Meski menyebutkan alamat dengan jelas, penelepon langsung menutup telepon saat petugas hendak bertanya lagi.
"Memang si penelepon tergesa-gesa seakan benar-benar kejadian. Suaranya tergesa-gesa dia minta tolong ada kebakaran dengan alamat jelas. Pas mau ditanya lagi, sudah ditutup teleponnya," kata Dadang.
Mendengar laporan yang meyakinkan, Dadang dan timnya pun langsung menuju lokasi yang dituju sesegera mungkin.
Sebab, jika berdasarkan laporan tersebut, petugas menyadari bahwa lokasi yang dimaksud merupakan kawasan padat penduduk.
Ia khawatir jika api merambat dengan cepat.
"Kami respon cepat. Karena wilayah Tambora kan hunian padat, jadi kami respon cepat, karena takut cepat menyebar," ungkap Dadang.
Baca juga: Cerita Warga Kapuk Lihat Kebakaran Melahap Rumah: Seperti Empang Penuh Api
Dalam waktu singkat, 4 unit mobil kendaraan beserta 20 personel dari berbagai pos di Tambora, dikerahkan menuju lokasi yang dilaporkan.
Namun, setibanya di alamat tersebut, Dadang dan timnya tidak menemukan adanya peristiwa kebakaran.