Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Minimnya Stop Kontak Jadi "Biang Kerok" Kontrakan dan Rumah Kos Sering Kebakaran

Kompas.com - 06/10/2022, 11:56 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Teknologi Pengujian di Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Himma Firdaus mengatakan bahwa kebakaran di kontrakan dan rumah kos sering terjadi akibat korsleting.

Masih kata Himma, minimnya stop kontak bisa menjadi penyebab terjadinya hubungan arus pendek saat penghuni rumah menggunakan kabel ekstensi dengan jumlah terminal yang banyak.

"Alhasil, semua peralatan terhubung di satu titik yang dapat memicu pemanasan berlebih dan korsleting," jelas Himma kepada Kompas.com, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: 15 Rumah di Mangga Besar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Selain itu, Himma menilai korsleting di rumah kontrakan ataupun rumah kos bisa terjadi karena kecorobahan penghuninya. Misalnya, memanaskan air dengan menggunakan water heater tanpa alat pembatas panas yang berisiko menyebabkan kebakaran.

"Untuk rumah kontrakan yang instalasi kelistrikannya menggunakan kabel yang memadai, kotak kontak sesuai standar, dan spesifikasi kabel ekstensi yang baik, maka risiko korsleting akibat kabel dan sambungan kotak kontak dapat diminimalkan," jelas Himma.

Hal yang perlu diperhatikan penghuni ialah penambahan daya listrik. Rumah-rumah yang awalnya dibangun dengan kapasitas daya listrik rendah, misalnya 450 VA kemudian ditambah menjadi 2200 VA, instalasi kabelnya perlu diganti dan disesuaikan.

Baca juga: Korsleting Sering Jadi Penyebab Kebakaran di Jakarta, Apa Pemicunya?

Sederhananya, semakin besar kapasitas daya maka semakin besar arus listrik yang dapat mengalir sehingga membutuhkan ukuran kabel yang lebih besar.

"Jika tidak ada penggantian, risiko terjadinya kebakaran menjadi lebih tinggi karena pemanasan lebih pada kabel," tuturnya.

Untuk diketahui, kebakaran rumah kontrakan dan rumah kos kerap kali terjadi. Terkini, rumah kontrakan di RT 003 RW 008, Kukusan, Beji, Depok, terbakar pada Jumat (30/9/2022) sekitar pukul 16.30 WIB. Kebakaran itu diduga akibat korsleting pada bagian depan rumah kontrakan tersebut.

Kasus serupa juga terjadi di rumah kontrakan di Jalan Sunter Jaya VII A, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (30/9/2022) pukul 13.30 WIB.

Baca juga: Rumah Kontrakan di Beji Depok Kebakaran, Diduga akibat Korsleting

Kebakaran akibat korsleting pun sempat melanda bangunan ruko yang dijadikan tempat usaha makanan sekaligus rumah kos di Jalan Duri Selatan 1, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, pada Rabu (17/8/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com