Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol BSD Masih Ditutup hingga Kamis Malam Imbas Terendam Banjir 76 Cm

Kompas.com - 06/10/2022, 21:08 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas Jalan Tol Serpong-Pondok Aren atau lebih dikenal Tol BSD hingga Kamis (6/10/2022) pukul 20.45 WIB masih ditutup akibat banjir.

Dalam unggahan di akun resmi Twitter Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, banjir masih merendam jalur bebas hambatan di kawasan Serpong dan Pondok Aren itu.

Berdasarkan data terakhir yang dilaporkan petugas di lapangan pada pukul 19.56 WIB, tinggi muka air di Tol BSD mencapai 76 sentimeter.

"Ruas tol tol Serpong-Pondok Aren masih DITUTUP arah Serpong/BSD dan Jakarta untuk semua jenis kendaraan. Ketinggian air 76 cm," demikian twit tersebut.

Baca juga: Tol BSD Ditutup Lagi, Tergenang Banjir Setinggi 67 Sentimeter Imbas Hujan Deras

Para pengendara yang hendak melintasi Tol BSD diimbau untuk mencari jalur alternatif.

Sebagai informasi, banjir di Tol BSD telah terjadi empat kali sepanjang tahun 2022. Kondisi itu disebabkan oleh penyempitan Sungai Cibenda.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan hal ini dalam jumpa pers di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

"Ini dipicu semakin kurangnya daerah-daerah penyimpanan air serta adanya penyempitan Sungai Cibenda," ungkap Hedy.

Baca juga: Banjir Berulang Kali hingga Lumpuhkan Tol BSD, Apa Solusinya?

Sungai Cibenda diketahui berada di Kelurahan Bubulak dan merupakan anak Sungai Angke. Lokasinya pun tak jauh dari Tol BSD.

Hedy berujar, saat pertama kali dioperasikan pada 1999, lokasi di sekitar Tol BSD masih berupa lahan kosong dan aliran Sungai Cibenda memiliki penampang basah yang lebarnya 9 meter.

Namun, perubahan tata guna lahan di sekitar Tol BSD menyebabkan lebar Sungai Cibenda kini menjadi 3,8 meter dan ada sedimentasi dari Situ Parigi.

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya genangan yang tercatat telah terjadi hampir setiap tahun sejak 2019.

Baca juga: Penjelasan PUPR dan Pengelola soal Tarif Tol BSD Tidak Digratiskan meski Banjir

Oleh karena itu, Kementerian PUPR bersama PT Bumi Serpong Damai atau BSD Toll selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola Tol BSD akan membuat kolam retensi sebagai pengendali banjir di ruas tol tersebut.

“Secara besar-besaran kami memiliki luas jalan tol yang ada sebagai penangkap air. Kira-kira kapasitasnya 7.000 meter kubik, kedalaman rata-rata 2 meter. Jadi, secara simpel ini kira-kira bisa mengeringkan satu setengah meter genangan,” ujar Hedy.

Selain itu, Kementerian PUPR bersama BSD Toll juga akan menaikkan badan jalan di Km 7 sepanjang 450 meter dengan setinggi 2 meter, serta membersihkan sedimen sungai di area cross drain (lintas saluran).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com