Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Laporan Hillary Brigitta atas Materi "Roasting" Mamat Alkatiri, Pengamat: Hilangnya Suara Kritis dari Komedi

Kompas.com - 07/10/2022, 07:26 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat sosial dan politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai materi roasting komika Mamat Alkatiri yang berujung kepada ranah hukum bisa membahayakan demokrasi di tanah air.

Mamat dilaporkan ke kepolisian oleh Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi Nasdem Hillary Brigitta Lasut lantaran merasa dihina atas materi lawakan tunggal atau stand-up comedy itu.

"Itu tidak bagus untuk pembangunan demokrasi karena bisa menimbulkan semacam ketakutan bersuara kritis dari para komika," kata Ubedilah kepada Kompas.com, dikutip Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Anggap Hillary Brigitta Tak Perlu Laporkan Mamat Alkatiri karena Kena Roasting, Pengamat: Media Kritik Kini Semakin Bervariasi

Padahal, kata Ubedilah, penyampaian kritik dengan cara menghibur itu sebetulnya sangat membutuhkan kreativitas. Dengan demikian, ia berpandangan langkah anggota DPR yang melaporkan Mamat ke polisi itu kurang tepat.

"Sebab apa yang dilakukan Mamat itu mesti dilihat dalam konteks kritik melalui stand-up comedy bukan dalam konteks serangan bahasa secara langsung terhadap yang bersangkutan," ujar Ubedilah.

Materi roasting itu disampaikan dalam salah satu acara talkshow bertajuk "Dilema Pilpres 2024: Presidential Threshold dan Syarat Minimal Usia Capres Cawapres" di Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

Adapun Hillary merasa dicemarkan nama baiknya oleh Mamat. Dalam penampilannya, Mamat mengomentari satu persatu materi diskusi yang sebelumnya dibawakan oleh pemateri, termasuk Hillary.

Saat itu, Mamat menyebut Brigitta memilih untuk meninggalkan tempat acara tepat sebelum sesi roasting darinya karena takut dikritik.

Baca juga: Hillary Brigitta vs Mamat Alkatiri, Pengamat: Umpatan Bukan Mengarah pada Dia Sebetulnya

Mamat juga mengomentari narasi dari Brigitta yang mengajak anak-anak muda untuk tidak takut untuk terjun langsung dalam dunia political practices.

T*i! Coba yang ngomong gitu orang yang bapaknya bukan anggota DPR atau petugas partai! 'Saya, orang tua bukan siapa-siapa, enggak punya partai apa-apa.' Lalu masuk partai politik, emang enggak dimintain duit sama partai politik? Gob*ok!” tutur Mamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com