Jenis kelamin: Laki-laki
Luka-luka
1. Nama: Adisya Daffa Allutfi
Usia: 13 Tahun (26 Mei 2009)
Jenis kelamin: laki-laki
2. Nama: Nabila Ika Fatimah
Uusia: 15 Tahun (8 Agustus 2007)
Jenis kelamin: perempuan
3. Nama: Nirjirah Desnauli
Usia: 14 Tahun (1 Desember 2007)
Jenis kelamin: perempuan
Robohnya dinding pembatas di MTsN 19 itu mengundang perhatian warga yang bermukim di sekitar sekolah. Mereka datang dan menyaksikan peristiwa di lokasi.
Para warga yang datang ke lokasi memadati sisi sekolah baik dari depan hingga samping, tempat di mana dinding pembatas tersebut roboh.
Meski saat itu cuaca hujan namun tak menyurutkan penasaran warga yang datang untuk melihat dari dekat peristiwa yang terjadi di MTsN 19.
Para warga itu berada di balik garis polisi yang telah dipasang di sekitar sekolah termasuk di tempat kejadian perkara (TKP) tembok roboh.
Tampak warga yang datang ke lokasi membawa payung. Mereka juga menyaksikan upaya personel gabungan baik petugas pemadam kebakaran, BPBD, Sumber Daya Air, dan Palang Merah Indonesia yang berupaya mengangkat tembok yang roboh.
Proses pengangkatan tembok tersebut guna mengetahui apakah masih ada siswa yang menjadi korban terjebak di balik puing dinding yang roboh.
Upaya pengangkatan tembok pembatas di MTsN 19 yang roboh itu memakan waktu. Petugas gabungan menghancurkan hingga mengangkat tembok.
Setelah dilakukan pengecekan, petugas pemadam kebakaran memastikan tidak ada korban lagi yang tertimpa dinding.
"Kami lihat rongga bawah, ternyata juga nihil. Alhamdulillah tidak ada korban lagi. Semoga memang sudah zero, tidak ada korban lagi," kata salah satu petugas.
Di sisi lain, petugas pemadam kebakaran itu juga menurunkan beberapa unit kendaraan untuk menyedot banjir yang menggenangi pelataran sekolah dan permukiman warga.
Tampak banjir yang merendam sekolah dan jalan permukiman warga bisa surut setelah dua jam dilakukan penyedotoan oleh mobil pemadan kebakaran.
Baca juga: Banjir Jakarta yang Kembali Telan Korban Jiwa...
Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Cilandak, Kompol Multazam mengatakan, tembok pembatas di MTsN 19 itu roboh diduga akibat dorongan air banjir.