Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebar Sungai di Sekitar BSD Berkurang Drastis dalam 20 Tahun Terakhir, Diduga Kuat Jadi Penyebab Banjir Tol BSD

Kompas.com - 07/10/2022, 10:04 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Untuk kali kesekian, ruas Jalan Tol Bintaro Serpong Damai atau Tol BSD kembali ditutup pada Kamis (6/10/2022) sore karena banjir yang merendam kawasan tersebut.

Banjir terpantau menyentuh ketinggian 74 sentimeter sehingga membuat kendaraan dari arah Jakarta ke Serpong, ataupun sebaliknya, tidak bisa melintas.

Jalan tol tersebut mulai ditutup pada sekitar pukul 16.18 WIB dan baru dini hari, sekitar pukul 03.17 WIB pada Jumat.

Diketahui, penutupan Tol BSD karena banjir sudah terjadi setidaknya lima kali pada tahun ini.

Baca juga: Momen Bersepeda Berujung Petaka, Bos Indomaret Tewas Tertabrak Truk di Depan Istri...

Pejabat berwenang pun mengungkapkan penyebab di balik kejadian banjir di ruas jalan tol tersebut.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, Rabu (5/10/2022), banjir tersebut dipicu kurangnya daerah penyimpanan air.

Selain itu, terjadi pula penyempitan Sungai Cibenda yang berada di Kelurahan Bubulak, tak jauh dari Tol BSD.

"Ini dipicu semakin kurangnya daerah-daerah penyimpanan air serta adanya penyempitan Sungai Cibenda," ungkap Hedy.

Baca juga: Kecelakaan Tragis yang Menimpa Bos Indomaret hingga Tewas, Ditabrak Sepeda dan Tertimpa Truk Kontainer

Menurut Hendy, pada saat kali pertama dioperasikan pada 1999, lokasi di sekitar Tol BSD masih berupa lahan kosong dan aliran Sungai Cibenda memiliki lebar 9 meter.

Namun, perubahan tata guna lahan di sekitar Tol BSD membuat lebar sungai berkurang hingga menjadi 3,8 meter.

Sedimentasi dari Situ Parigi juga memperparah keadaan dan mengurangi daya tampung sungai.

Genangan pun tercatat rutin terjadi sejak tahun 2019.

Sebagai langkah penanggulangan, Kementerian PUPR bersama pengelola Tol BSD akan membuat kolam retensi untuk mengendalikan banjir disekitar jalan tol tersebut.

(Penulis : Annisa Ramadani Siregar, Suhaiela Bahfein/ Editor : Jessi Carina, Masya Famely Ruhulessin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com