Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, luapan air dari gorong-gorong itu menyebabkan banjir MTsN 19 dan wilayah sekitar sekolah.
“Kejadian bermula saat hujan deras menyebabkan air gorong-gorong meluap dan menggenangi area sekolah MTsN 19,” ujar Isnawa.
Dataran rendah
Peritiwa robohnya tembok pembatas MTsN 19 itu mengundang perhatian Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin yang datang ke lokasi pada Kamis malam.
Munjirin datang bersama Kepala Kantor Kemenag Jakarta Selatan, Nur Pawaidudin. Munjirin dan Pawaidudin melihat lokasi dimana tembok pembatas di MTsN 19 roboh.
Dalam kesempatan itu, Munjirin mengungkapkan bahwa MTsN 19 kerap dilanda banjir karena posisi sekolah berada di dataran lebih rendah dibandingkan jalan.
"Jadi posisi ini sangat rendah, jadi semua air mengalir ke tempat rendah," kata Munjirin.
Munjirin berujar, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan akan membahasnya dengan Kementerian Agama yang membawahi sekolah madrasah.
"Korban meninggal kami tangani sesuai prosedur kepolisian dulu, baru nanti dibawa pulang (dari rumah sakit)," ucap Munjirin.
Biaya perawatan korban
Kepala Kantor Kemenag Jakarta Selatan, Nur Pawaidudin mengatakan, bahwa pihaknya akan membiayai perawatan para korban luka selama dirawat di rumah sakit.
Biaya rumah sakit untuk korban luka dipastikan ditanggung Kemenag sampai korban sembuh.
“Kalau untuk biaya perawatan (para korban) akan ditanggung seluruhnya oleh Kementerian Agama,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan Nur Pawaidudin.
Pihak Kementerian Agama juga memberikan santunan kepada keluarga korban tewas dan luka-luka.
“Besok insyaallah Kementerian Agama akan berkunjung rumah duka, baik yang di Depok maupun di Jakarta Selatan,” ucap Nur.
Amankan aset
Sementara Kepala Polisi Resor (Kapolres) Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary mengatakan, petugas kepolisian akan mengamankan aset MTsN 19 imbas peristiwa tersebut.
Untuk diketahui. peristiwa tersebut bukan saja menyebabkan korban meninggal dunia dan luka-luka, melainkan sejumlah aset sekolah baik dari meja-meja dan bangku hingga beberapa barang lain.
"Kita akan mengamankan TKP, kemudian ada barang-barang dan aset milik sekolah akan kita amankan bersama," kata Ade di lokasi.
Ade menjelaskan, sampai sejauh ini jajarannya belum melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah adanya dugaan kelalaian dari insiden itu.
Menurut Ade, Polres Metro Jakarta Selatan saat ini masih memprioritaskan penanganan korban hingga mengamankan lokasi kejadian.
"Prioritas malam ini adalah mengamankan TKP dan mengamankan aset dan barang-barang di sekolah dan penyisiran di TKP," ucap Ade.
(Penulis Muhammad Isa Bustomi | Editor Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.