Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan, The Jakmania: Sudah Saatnya Suporter Indonesia Bersatu

Kompas.com - 07/10/2022, 23:04 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendukung klub sepak bola Persija Jakarta, The Jakmania, menggelar doa bersama untuk mendoakan korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022).

Nurhidayat, The Jakmania asal Pasar Minggu, mengatakan ikut berduka atas kerusuhan yang memakan korban jiwa itu.

"Semoga kejadian yang menimpa saudara kami di Malang bisa jadi pelajaran buat dunia persepakbolaan Indonesia," kata Nurhidayat saat ditemui di lokasi, Jumat.

Baca juga: 7 Hari Tragedi Kanjuruhan, Pemain Persija dan The Jakmania Gelar Doa Bersama

Nurhidayat berharap, tragedi di Stadion Kanjuruhan menjadi momentum untuk para pendukung klub sepak bola di Indonesia untuk berdamai.

"Mungkin sudah saatnya suporter Indonesia bersatu," ujar dia.

Adapun acara bertajuk "Doa Bersama Tujuh Harian dan Shalat Gaib Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan" diramaikan oleh The Jakmania dan dihadiri oleh beberapa pemain Persija Jakarta.

Mereka mengenakan sekaligus membawa atribut kebanggaan mereka seperti syal The Jakmania.

Baca juga: Bos Indomaret Tewas Ditabrak Truk di BSD, Pihak Keluarga dan Penabrak Tempuh Jalan Kekeluargaan

Doa bersama itu juga dihadiri oleh pengurus The Jakmania, seperti Ketua Umum The Jakmania Dicky Soemarno dan salah satu pendiri The Jakmania Ferry Indrasjarief.

Beberapa pemain Persija Jakarta seperti Ryuji Utomo, Hanif Sjahbandi, Hansamu Yama Pranata, Riko Simanjuntak, dan lainnya turut hadir dalam acara doa bersama itu.

Kegiatan dimulai dengan melaksanakan shalat isya berjemaah, kemudian dilanjutkan shalat gaib dan doa bersama.

Sebagai informasi, kerusuhan terjadi di stadion Kanjuruhan usai Arema FC mengalami kekalahan saat bertanding melawan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022).

Kerusuhan itu tidak terelakkan saat Aremania turun ke lapangan untuk menyampaikan protes.

Baca juga: Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI, Riza Patria: Dia Orang Lama di Jakarta, Sudah Paham soal Ibu Kota

Berusaha mengendalikan situasi, aparat keamanan malah menembakkan gas air mata ke beberapa arah kerumunan suporter, bahkan ke beberapa tribune yang masih banyak suporter Aremania.

Kondisi menjadi semakin mencekam karena banyak suporter yang terinjak-injak hingga sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan ke tribune stadion.

Berdasarkan data terbaru dari Polri, total korban Tragedi Kanjuruhan mencapai 678 orang, baik korban luka maupun meninggal.

"Total korban 678 orang, terdiri dari korban meninggal dunia 131 orang, jumlah korban luka 547 orang," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat.

Sebanyak 547 korban luka itu terdiri dari 481 orang mengalami luka ringan, 43 luka sedang, dan 23 luka berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com