Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Berang-berang di Sungai Ciliwung Depok: Hewan Akuatik yang Kian Langka Akibat Perburuan Besar-besaran

Kompas.com - 09/10/2022, 11:37 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan berang-berang semakin sulit ditemui di sungai-sungai kota besar. Padahal, sungai merupakan habitat asli dari hewan akuatik ini.

Bersama Komunitas Asta Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati), Kompas.com mencoba menelusuri Sungai Ciliwung, tepatnya di kolong jembatan kawasan Grand Depok City (GDC), Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (8/10/2022).

Saat itu, Perjalanan menuju lokasi yang diduga menjadi sarang berang-berang cukup sulit dilalui. Kondisi tanah yang basah dikelilingi pohon bambu.

Kumpulan sampah plastik bekas minuman, kayu, kaleng, serta kemasan makanan memenuhi jalan yang dilalui untuk mencari mamalia berbulu itu.

Perburuan Masih Marak Terjadi

Pemerhati Ekosistem dan Satwa Liar dari Aspera Madyasta (Asta) Indonesia, Averroes Oktaliza menyampaikan hingga saat ini perburuan berang-berang masih terjadi.

Hewan mamalia itu, ditangkap oleh warga maupun diperjualbelikan para pemburu sehingga menganggu rantai makanan.

Dari salah satu grup Facebook, Asta Indonesia mengemukakan setidaknya ada ratusan ekor berang-berang yang dijual dalam sepekan.

"Berdasarkan data yang dihimpun dalam periode satu minggu, jual beli berang-berang mencapai 100 ekor," ujar Ave kepada Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Padahal, lanjut dia, sepanjang hidupnya berang-berang hanya melahirkan 1-3 anak saja dan tak semua bisa hidup lama.

Ave berpendapat, kehilangan berang-berang di alam pernah menimbulkan teror ular kobra yang masuk rumah di Kota Depok pada 2019. Kondisi ini, menurut dia, adalah imbas dari terganggunya rantai makanan.

"Itu bisa dikatakan salah satu fakta bahwa ada ketidakseimbahgan di ekosistem atau di alam," jelas Ave.

Melalui studi berang-berang di segmen 4 Sungai Ciliwung, Ave berharap, pemerintah dan peneliti bisa mendapatkan gambaran terkait ekosistem di Ciliwung yang menjadi rumah bagi satwa tersebut.

Ia berharap spesies berang-berang cakar kecil atau aonyx cinereus dilindungi oleh pemerintah. Secara internasional, kata Ave, perdagangan berang-berang sudah sangat dilarang.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengkaji aturan perlindungan terhadap hewan berbulu tersebut.

Ada Jejak Kaki

Dalam studi berang-berang di segmen 4 Ciliwung Depok, pada Sabtu (8/10/2022) Komunitas Asta Indonesia menemukan jejak yang disinyalir milik berang-berang di Sungai Ciliwung Depok. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Dalam studi berang-berang di segmen 4 Ciliwung Depok, pada Sabtu (8/10/2022) Komunitas Asta Indonesia menemukan jejak yang disinyalir milik berang-berang di Sungai Ciliwung Depok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com