BEKASI, KOMPAS.com - Progres pembangunan pengolah sampah refuse-derived fuel (RDF) plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, mencapai 83 persen.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, proyek itu ditargetkan rampung pada Desember 2022.
"Saat ini (progresnya) 83 persen. Insyaallah Desember (rampung)," kata Anies dalam soft launching Fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining dan RDF Plant di lokasi, Senin (10/9/2022).
Baca juga: Pemprov DKI Bangun RDF Plant untuk Olah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bahan Bakar
Dalam keterangan terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto mengatakan, pengolah sampah RDF Plant ditargetkan beroperasi pada Januari 2023.
"Mudah-mudanan nanti November atau Desember (selesai), kami mulai RDF Januari 2023," kata Asep.
Anies berharap, proyek RDF bisa menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah dari Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Anies dalam acara peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan fasilitas RDF Plant di TPST Bantargebang.
"Hal ini diproyeksikan bisa sampai 2.000 ton, rinciannya 1.000 ton sampah baru dan 1.000 ton sampah yang sudah ada di kawasan Bantargebang ini. Project ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi di hilir tentang pengelolaan sampah, yang sudah dikirimkan ke kawasan Bantargebang," kata Anies pada 21 Februari 2022.
Baca juga: Survei Algoritma: 29 Persen Responden Ingin Anies Nyapres pada Pilpres 2024
Asep mengatakan, RDF Plant merupakan fasilitas pengolahan sampah yang akan mengubah endapan sampah di TPST Bantargebang menjadi bahan bakar.
Bahan bakar yang dihasilkan, kata Asep, setara dengan batu bara muda untuk bahan bakar industri.
"Nilai kalor RDF ini setara batu bara muda," ucap Asep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.