JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, ditutup sementara oleh jajaran kepolisian seiring aksi unjuk rasa buruh di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, ruas Jalan Medan Merdeka Barat tertutup oleh barikade beton dan kawat berduri.
Barikade beton dan kawat berduri dipasang untuk mencegah peserta aksi merangsek menuju kawasan Istana Merdeka.
Imbas penutupan Jalan Medan Merdeka Barat, para pengendara dari Jalan MH Thamrin menuju ke arah Istana Merdeka atau kawasan Harmoni dialihkan menuju Jalan Medan Merdeka Selatan atau Jalan Budi Kemuliaan begitu pun sebaliknya.
Sementara arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Budi Kemuliaan terpantau sempat tersendat karena banyaknya massa buruh yang terus berdatangan ke kawasan Patung Kuda.
Petugas kepolisian dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar dan kondusif.
Sebagai informasi, demonstrasi bertajuk "Aliansi Aksi Sejuta Buruh" berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), turunkan harga sembako hingga menolak pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.
Massa buruh juga membawa sejumlah atribut berupa bendera hingga spanduk besar bertuliskan "Batalkan Kenaikan Harga BBM, Cabut UU Omnibus Law Cipta Kerja, Turunkan Harga Sembako, Tolak RUU KUHP".
Baca juga: Sebulan Kenaikan Harga BBM, PO Bus: Tiket Naik, tapi Masih Nombok
Adapun, aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat terus bergulir di sejumlah daerah di Indonesia sebagai bentuk respons atas kenaikan harga pertalite, solar, dan pertamax diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.
Harga baru BBM bersubsidi dan non-subsidi mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi, dalam jumpa pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Kepresidenan, Sabtu (3/9/2022).
Saat ini harga pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Dikutip dari Kompas.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa jika harga BBM bersubsidi tidak naik, beban APBN tahun depan semakin berat.
Hal ini ia sampaikan dalam Sidang Paripurna Tanggapan Pemerintah terhadap Pemandangan Umum Fraksi atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2023 Beserta Nota Keuangannya, Selasa (30/8/2022), di Jakarta.
”Dengan pertimbangan tren harga minyak dunia, kurs rupiah, serta konsumsi pertalite dan biosolar yang melebihi kuota, jika harga BBM bersubsidi dipertahankan, jumlah subsidi dan kompensasi diperkirakan mencapai Rp 698 triliun hingga akhir tahun. Hal ini menjadi tambahan belanja RAPBN 2023,” kata Sri Mulyani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.