JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga agar tidak merasa panik menyikapi sebagian wilayah Ibu Kota terendam banjir dalam waktu beberapa hari terakhir.
Menurut dia, jika warga bekerja sama dengan pemerintah, persoalan banjir bisa dihadapi bersama.
"Tidak usah panik, kita (pemerintah-warga) lakukan kolaborasi yang baik, masalah dapat kita atasi bersama. Sejauh bersama-sama bisa menghadapinya (persoalan banjir)," urai Riza di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).
Baca juga: Tanpa Perahu Karet, Evakuasi Bayi Terjebak Banjir di Bidara Cina Berlangsung Dramatis
Dalam kesempatan itu, ia meminta warga berhati-hati kepada potensi banjir yang masih akan melanda Ibu Kota.
Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memang telah memprediksi bahwa cuaca ekstrem bakal terjadi di Ibu Kota pada 9-16 Oktober 2022.
Riza lantas menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya agar penananganan banjir di Ibu Kota berjalan maksimal.
"Berbagai program dan upaya dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Di antaranya dibangun pembangunan waduk, pengerukkan sungai, meningkatkan daya tampung air, kemudian program grebek lumpur, dan sebagainya," tuturnya.
Baca juga: Detik-Detik Siswa MTsN 19 Terobos Air Bah Demi Selamatkan Sahabat yang Tertimpa Tembok
Di sisi lain, ia mengakui bahwa ada sejumlah titik banjir di Ibu Kota yang tidak surut dalam waktu 6 jam sesuai target.
Pemprov DKI Jakarta diketahui menargetkan bahwa banjir di Ibu Kota surut dalam waktu 6 jam.
"Memang ada sejumlah titik yang genangannya (banjir) cukup lama (surut), bahkan sampai 12 jam lebih," ungkap Riza.
Salah satu lokasi banjir yang terendam lebih dari 6 jam yakni di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Banjir akibat air kiriman dari Bendung Katulampa, Bogor, itu terjadi sejak Senin pagi dengan ketinggian mencapai 220 cm, dan baru berangsur surut pada Senin sore.
Baca juga: Anies: RT di Jakarta Ada 30.000, yang Kena Banjir 30, Its Not Even One Percent
Banjir di Jakarta kali ini juga menelan tiga korban jiwa.
Tepatnya pada Kamis (6/10/2022) sore, tiga orang harus meninggal karena tertimpa tembok yang runtuh akibat diterjang banjir.
Ketiga korban yang berstatus murid itu tewas tertimpa tembok roboh dulu MTs Negeri 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.