Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara Jakarta Utara Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif

Kompas.com - 10/10/2022, 23:02 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di Jakarta Utara selama 6 bulan terakhir, diketahui tidak sehat bagi kelompok sensitif. Hal itu tercatat dalam data Nafas Indonesia, aplikasi pemantau kualitas udara. Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, kondisi udara di Jakarta Utara memiliki takaran partikulat matter PM 2.5 antara 33-55 µg/m³.

Adapun PM 2.5 adalah polutan udara yang berukuran sangat kecil, sekitar 2,5 mikron (mikrometer). Selama bulan April hingga September 2022, kualitas udara di Jakarta Utara dinyatakan tidak sehat bagi kelompok sensitif.

"Sepanjang bulan September 2022, semua sensor yang ada di Jakarta Utara memiliki rata-rata PM 2.5 dengan kategori Unhealthy for Sensitive Groups dengan rata-rata bulanan 40," tulis Nafas Indonesia, Senin (10/10/2022).

Baca juga: DLH Sebut Pencemaran Udara di Jakarta Timur Tertinggi Se-DKI

Kelompok sensitif tersebut antara lain orang tua, bayi, anak-anak, orang dengan penyakit kronis, yang mungkin mengalami efek kesehatan.

Kategori ini ditandai dengan warna oranye pada tabel Nafas Indonesia, dengan Indeks Kualitas Udara atau AQI 101-150.

Dalam data yang dipaparkan Nafas Indonesia, rata-rata PM 2.5 bulan September tertinggi terjadi di Kelapa Gading Barat.

Sementara, konsentrasi terendah ialah di wilayah Pluit.

Tiga kelurahan di Kecamatan Kelapa Gading secara berurutan berada pada peringkat teratas kualitas udara PM 2,5 periode September 2022.

Baca juga: 75 Persen Polusi Udara di Jakarta Berasal dari Emisi Kendaraan, Ini Langkah Pemprov DKI Mengatasinya

 

Tiga wilayah dengan PM 2.5 tertinggi yaitu Kelapa Gading Barat (44 µg/m³), Pegangsaan Dua (43 µg/m³), dan Kelapa Gading Timur (43 µg/m³).

"Jika dibandingkan dengan sensor keseluruhan DKI Jakarta, 3 sensor Jakarta Utara tetap masuk ke top 30 sensor dengan rata-rata PM 2.5 terburuk yakni Kelapa Gading Barat, Pegangsaan Dua dan Kelapa Gading," ungkap Nafas Indonesia.

Di luar data khusus Jakarta Utara, Nafas Indonesia menyatakan bahwa sepanjang tahun 2022, DKI

Jakarta memiliki rata-rata PM 2.5 dengan kategori serupa, yakni tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Kendati wilayah Jakarta Timur memiliki rata-rata kualitas udara terburuk, secara keseluruhan Jakarta berada di level kualitas udara yang sama secara rata-rata tahunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com