Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Separator Jalan Margonda Mulai Dibongkar, Pengendara: Semoga Tak Macet Lagi...

Kompas.com - 11/10/2022, 12:27 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah memulai pembongkaran separator di Jalan Raya Margonda, Depok.

Pembongkaran itu dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, seiiring penataan pedestrian trotoar segmen tiga di jalan tersebut.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di Jalan Raya Margonda, separator yang sebelumnya memisahkan jalur lambat dengan jalur lancar, kini telah dibongkar.

Baca juga: Puing Trotoar di Jalan Margonda Berserakan, Pakar: Harus Ada Rencana Induk Jalur Pejalan Kaki Terpadu

Selain itu, pelang yang menandakan pemisahan kedua jalur itu juga telah dicopot, sehingga jalur itu dapat dilintasi kendaraan apa pun. 

Adapun pembongkaran itu baru sebagian yang dikerjakan, mulai dari Gang Salak hingga Jalan H. Yahya Nuih.

Namun, pengaspalannya yang dikerjakan juga baru menyentuh sebagian, mulai dari depan Gang Salak hingga Jalan Madrasah, sedangkan dari Jalan Madrasah hingga H. Yahya Nuih, belum dilakukan pengaspalan.

Saat dijumpai Kompas.com di lokasi, salah satu pengendara bernama Ipeng Maulana menyambut baik atas pembongkaran separator di Jalan Raya Margonda tersebut.Baca juga: Penampakan Puing-puing Trotoar di Jalan Margonda Raya di Depok yang Berserakan...

Menurut dia, pembongkaran separator diharapkan dapat meminimalisir kemacetan yang sebelumnya sering terjadi, terutama pada jam pulang kerja.

"Saya kira cukup bagus untuk lalu lintas jalan Margonda. Soalnya kan sebelumnya macet karena berkurang space buat jalannya," kata Ipeng, Selasa (11/10/2022).

Selain itu, Ipeng mengatakan, keberadaan trotoar juga kerap memicu kecelakaan yang membuat mobil tersangkut.

"(Bahkan) sebelumnya banyak mobil yang nyangkut di separator, udah gitu motor banyak yang ditilang gara-gara lewat jalur cepat," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Depok bakal membongkar separator di sepanjang Jalan Raya Margonda, Depok.

Pembongkaran itu bakal dilakukan seiring penataan trotoar pada segmen tiga oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok pada tahun 2023.

"Memang untuk penanganan separator Margonda menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penataan Margonda, khususnya penataan pedestrian," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Eko Herwiyanto di Gedung DPRD Kota Depok, Senin (5/9/2022).

Eko menuturkan, separator Jalan Margonda bakal dibongkar semua.

"Kalau separator sepanjang jalan itu memang konsepnya dibongkar semuanya, makanya kalau ada pelebaran trotoar mau enggak mau akan berpengaruh kepada lajur lambat," sambung dia.

Lebih jauh, Eko menjelaskan, penataan trotoar segmen 1 dilakukan di sepanjang batas Jalan Kartini sampai simpang Ramanda.

Kemudian, segmen 2 dilanjutkan dari simpang Ramanda hingga simpang lampu merah Jalan Raya Juanda.

"Segmen 1 dari batas Kartini sampai Ramanda itu jalan Kota dan segmen 2 itu sudah Jalan nasional. Dari Juanda sampai flyover Universitas Indonesia itu adalah segmen 3 kembali ke Jalan kota lagi," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com