JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menunggu hasil analisa dari tim pusat laboratorium forensik (puslabfor) untuk memastikan penyebab robohnya tembok pembatas di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Untuk memastikan itu kan namanya proses analisa memang membutuhkan waktu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy saat dikonfirmasi, Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Detik-Detik Siswa MTsN 19 Terobos Air Bah Demi Selamatkan Sahabat yang Tertimpa Tembok
Saat ditanyakan mengenai waktu keluarnya hasil analisa dari puslabfor, Irwandhy mengaku belum bisa memastikan.
Ia mengatakan hasil puslabfor diperkirakan akan diterima pada beberapa hari ke depan.
"Saya tidak bisa memastikan untuk waktunya krarena proses analisa, kalau saya pastikan waktunya dua haru ternya kiranya ada data yang dibutuhkan oleh petugas," ucap Irwandhy.
"Insya Allah beberapa hari ke depan. Mudah mudahan teman-teman dari penyidik mendapatkan hasil dari laboratorium forensik," sambung Irwandhy.
Diberitakan sebelumnya, tembok MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, roboh pada saat hujan deras melanda sebagian besar wilayah Ibu Kota, Kamis (6/10/2022) sore.
Tembok yang menjadi pembatas antara area sekolah dengan permukiman warga itu roboh akibat banjir yang menggenangi kawasan tersebut.
Tembok yang terdorong arus banjir menimpa sejumlah anak yang sedang bermain hujan di baliknya. Tiga siswa tewas di tempat kejadian.
Ketiganya bernama Dicka Safa Ghifari (13), Muh. Adnan Efendi (13), dan Dendis Al Latif (13).
Sementara beberapa siswa di antaranya orang mengalami luka-luka, yakni bernama Adisya Daffa Alluti (13) dan Nabila Ika Fatimah (15).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.