JAKARTA, KOMPAS.com - Heru Budi Hartono, sosok yang akan menggantikan posisi Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta usai masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022 menyambangi Balai Kota DKI.
Didampingi oleh Anies, bakal Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan keterangannya di hadapan media pada Rabu (12/10/2022).
Sebelumnya, Anies membuka dengan menyampaikan bahwa pertemuan dilakukan untuk memastikan bahwa program serta tugas yang telah dia lakukan di DKI Jakarta bisa dilanjutkan dengan baik oleh penggantinya tersebut.
“Beliau adalah orang yang tumbuh berkembang di Jakarta. Tahu perisis apa yang menjadi tantangan di Jakarta,” ujar Anies.
“Kami percaya Pak Hery amat mumpuni, berpengalaman, jejaringnya luas, Insyaallah akan sukses menjalani tugasnya”.
Heru yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan kemudian menyambut pemaparan dari Anies dengan menyatakan bahwa dia akan sebisa mungkin melanjutkan program-program Anies.
“Jangan lihat program itu dibuat siapa, tapi lihat program itu dibuat untuk siapa. Kan untuk masyarakat. Ke depan perlu ada atensi dan pelayanan yang lebih bagus. Itu tantangan saya,” ujar Heru.
Pergantian jabatan antara Anies dan Heru sendiri akan dilaksanakan pada 16 Oktober mendatang.
Ekspektasi membumbung tinggi terhadap program kerja yang akan dibawa Heru selama menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, mengingat ia bukan orang baru di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Heru mengawali kiprahnya sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993.
Dari tahun ke tahun, kariernya terus menanjak dengan menduduki sejumlah posisi kepala bagian.
Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, menegaskan, Heru harus menyelesaikan persoalan yang sebelumnya dinilai tak dieksekusi dengan baik oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Salah satu persoalan tersebut adalah banjir.
Pernyataan Gembong sejalan dengan harapan dari Presiden Joko Widodo.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube Kompas.com, Presiden mendorong Heru untuk menyelesaikan dua masalah utama Ibu Kota, yakni kemacetan dan banjir.