Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Selimuti Kediaman Siswi SMP Depok yang Terseret Arus Sungai di Puncak Bogor

Kompas.com - 13/10/2022, 11:01 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rumah duka almarhumah Amira Hana (14) di Jalan Kober, Gang Kesadaran, RT 003 RW 005, Pondok Cina, Beji, Depok, diselimuti duka mendalam pada Kamis (13/10/2022).

Amira yang saat itu tengah menjalani latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) di Curug Kembar Cisarua, Puncak, Bogor, meninggal terseret arus sungai.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di rumah duka, para pelayat berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Amira.

Teman-teman Amira juga terlihat menyambangi rumah duka untuk melepas kepergian Amira.

Baca juga: Kronologi 4 Pelajar SMP Depok Hilang Terseret Arus Sungai saat Hiking di Puncak Bogor, 3 Ditemukan Tewas

Wawang, ayahanda Amira, mengatakan bahwa sosok dikenal sebagai anak yang baik di lingkungannya.

"Kalau di rumah, namanya (pandangan) orangtua, pasti baik, insyaallah anak yang baik," kata Wawang kepada wartawan, Kamis.

Wawang berujar, putirnya meninggal karena terjebak derasnya arus sungai saat mengikuti kegiatan LDKS yang diselenggarakan pihak sekolah.

"Iya (terjebak arus), yang terjebak banyak. Cuma yang hilang itu empat orang, termasuk anak saya," ujar Wawang.

Baca juga: Petaka Banjir di Bogor, Mahasiswi IPB Terperosok ke Gorong-gorong Tak Terlihat lalu Terseret Arus

Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengungkap identitas empat pelajar SMP di Depok yang tewas dan hilang terseret arus sungai saat hiking di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaludin mengatakan, keempat korban merupakan murid SMP-IT Al-Hikmah, Depok. Mereka hilang terseret arus sungai saat hujan deras di kawasan Puncak Bogor.

Tiga dari empat pelajar itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban meninggal terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki.

Sementara itu, satu pelajar belum ditemukan dan masih dalam pencarian.

"Iya info awalnya memang wisatawan, akhirnya kami berhasil mengidentifikasi tadi bahwa mereka itu pelajar yang sedang camping. Total semuanya ada 105 pelajar, tapi yang hilang 4, yang ditemukan baru 3 meninggal, 1 lagi masih dilakukan pencarian sampai malam ini," ungkap Jalal saat dihubungi Kompas.com, Kamis dini hari.

Baca juga: Ulah Pilot Lion Air Mabuk di Pesawat Turkish Airlines, Pukul Pramugara Berujung Dihajar Penumpang Lain...

Hingga kini, sambung Jalal, tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian dan TNI, Tagana, Damkar, dan sejumlah relawan lain masih berupaya mencari satu orang pelajar perempuan bernama Andini (15).

Andini menjadi satu-satunya korban yang belum ditemukan usai terseret arus sungai di kawasan Puncak Bogor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com